Sebagai bentuk kepedulian terhadap penanganan Covid-19 di kalangan civitas akademika, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) telah menyiapkan dua tempat khusus untuk isolasi bagi dosen dan karyawan yang dimungkinkan terkena Covid-19.
“Kita tidak menginginkan ada civitas akademika UMS yang terpapar Corona. Namun jika terpaksa ada yang kena, kami membantu siapkan tempat isolasi mandiri. Ada dua tempat yang kita siapkan jika mereka membutuhkan,” ungkap Rektor UMS, Prof Dr Sofyan Anif MSi.
Dua tempat yang sudah disediakan berada di tengah kota yakni Ramayana House di Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo dan Kampus UMS yang ada di Jalan Dr Radjiman Laweyan. Dua tempat tersebut kata Sofyan Anif, akan diperuntukkan bagi Dosen dan Karyawan UMS yang terkena Covid-19 dan membutuhkan tempat untuk isolasi mandiri.
“Dua tempat tersebut memang kami peruntukkan khusus untuk isolasi mandiri dosen dan karyawan, agar virusnya tidak menyebar ke area kampus. Di sana kan ada kamar dan ruangannya ada banyak jadi bisa menampung banyak orang. Insya Allah cukup untuk Isolasi mandiri. Siapa tahu membutuhkan tempat isolasi, karena alasan kalau di rumah bisa membahayakan anggota yang lain,” sambung Sofyan Anif.
Isolasi mandiri tersebut kata Sofyan Anif, sebagai bentuk kepedulian UMS kepada Dosen dan karyawan yang membutuhkan isolasi guna memulihkan daya tahan tubuh agar kembali sehat.
Sejauh ini kata Sofyan Anif belum ada yang menempati disana. “Saat ini memang belum ada yang menempati di sana (ruang isolasi). Dan kita berdoa semua sehat-sehat selalu. Tapi semisal ada dosen ataupun karyawan yang merasa terdapat tanda-tanda reaktif dan ingin isolasi di sana kami persilakan,” tutup Sofyan Anif .
Kepedulian UMS terhadap penanganan Covid-19 ini sudah berlangsung sejak awal tahun dengan berbagai programnya. Baik diperuntukkan kalangan sivitas akademika maupun kalangan masyarakat umum.
Kali ini, UMS juga akan membentuk Satgas (satuan tugas) Covid-19. Satgas kali ini, menurut Rektor, berbeda dengan satgas yang dibentuk pada Maret 2020 lalu.
“Jika Satgas yang dibentuk pada Maret 2020 yang lalu kami beri nama Satgas Peduli Covid, fokusnya aktifitas Kampus UMS dalam melawan Covid seperti memberikan edukasi, penyemprotan disenfektan, hingga pembagian sembako kepada masyarakat terdampak Covid khususnya di area seputar kampus. Maka Satgas yang sekarang ini bertugas tidak hanya memberi santunan saja akan tetapi bagaimana mengupayakan UMS itu bersih dari Covid-19,” ujar Sofyan Anif saat ditemui di Gedung Siti Walidah, Selasa (1/12/20).
Sofyan Anif menambahkan, SK (Surat Keputusan) Rektor untuk Satgas Covid UMS akan segera turun dan para petugas akan segera beroperasi. Satgas Covid UMS ini juga nantinya akan jadi penentu apakah di UMS ini sudah bisa dilakukan kuliah secara tatap muka atau belum.
“Sebenarnya Bapak Menteri Pendidikan sudah memperbolehkan Januari 2021 mendatang untuk melakukan pembelajaran tatap muka, namun keputusan tersebut tetap berada di Satgas di masing-masing Kabupaten atau Kota. Tapi kalau dilihat di Jawa Tengah sendiri saat ini sedang tinggi-tingginya jadi kemungkinan belum bisa. Maka dari itu UMS juga membuat Satgas Covid-19 untuk memastikan apakah Januari 2021 mendatang sudah bisa kuliah tatap muka atau belumnya,” jelas Sofyan Anif.