Universitas Pandanaran bekerja sama dengan Bina Profesi Institute dan disusul dengan MOU beberapa lembaga di antaranya Lembaga Pengembang Jasa Konstruksi (LPJK) Provinsi Jawa Jawa Tengah, Badan Pimpinan Provinsi Asosiasi Kontraktor Umum Nasional (ASKUMNAS) Provinsi Jawa Jawa Tengahdan Asosiasi Ahli Teknik Indonesia (AATI) Provinsi Jawa Jawa Tengah , Dewan Pimpinan Daerah Gabungan Pengusaha Kontraktor Indonesia (GABPKIN) Provinsi Jawa Tengah, Asosiasi Pelaksana Jasa Konstruksi Nusantara (APJAKON) Provinsi Jawa Tengah, Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional (GAPENSINAS) Provinsi Jawa Tengah, Perhimpunan Perusahaan Perencana Nasional (P3N) Provinsi Jawa Jawa Tengah selama 2 hari penuh yaitu Sabtu-Minggu tanggal 28-29 September 2019 bertempat di Plaza Hotel mengadakan pelatihan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
Pada kesempatan tersebut Rektor Unpand Agustien Zulaidah berharap dengan mengikuti pelatihan ini peserta akan memperoleh manfaat di tempat kerja, dan dengan adanya MOU dengan 6 lembaga akan menambah point akreditasi S1 Teknik Sipil selain juga dengan menggandeng Bina Profesi Institute dan ABJAKON akan menambah kompetensi mahasiswa kelulusan S1 Teknik Arsitektur dan S1 Teknik Sipil di Unpand.
Lebih lanjut ketua YAM yang diwakili sekretarisnya Dyah Ika Kirana Jalantina menyampaikan bahwa tak dipungkiri dunia pendidikan tinggi swasta harus inovatif dan kreatif dalam menjawab deregulasi yang selalu berkembang dengan aplikasinya yang bisa memberikan manfaat bagi mahasiswanya, salah satunya dengan pelatihan SMK3 ini dengan merangkul stakeholder yang berkompeten di dalamnya.
Danang Atmojo ketua LPJK Jateng mengapresiasi Unpand dengan menyampaikan bahwa kelak Unpand bisa menjadi LSP (lembaga sertifikasi profesi) karena sesuai perundangan yang bisa menjadi LSP selain dari Assosiasi yang sudah terakreditasi juga bisa dibentuk oleh lembaga pendidikan demi keselamatan dan keamanan baik pekerjanya, produk/konstruksinya serta konsumennya.
Plt Kepala dinas Disnakertrans Jateng, Evi Yualiarini menyampaikan dengan Unpand melakukan pelatihan secara periodik ini semakin banyak orang memahami K3 sehingga di tahun 2020 dapat diwujudkan kemandirian dalam lapangan kerja yang layak tidak hanys jaminan sosial, upah yang sesuai namun juga K3 teraplikasi dengan benar.
Ketua Panitia pelatihan Widi Astuti menyampaikan dalam laporannya bahwa tujuan diadakannya pelatihan ini selain membekali mahasiswa mempunyai dasar-dasar kompetensi sebagai ahli K3 juga diperoleh manfaat bagi peserta di akhir acara mendapatkan 3 sertifikat sekaligus yaitu sertifikat pelatihan SMK3 yang diterbitkan Kemenaker RI,Basic OHS dan Awarness ISO 45001 dari Bina Profesi Institute.