Semarang – Wisuda Ke-90 Program Diploma, Sarjana, Profesi dan Magister Universitas Stikubank telah dilaksanakan pada hari Kamis (26/10) di Convention Hall Masjid Agung Jawa Tengah. Jumlah wisudawan pada Wisuda Ke-90 kali ini sebanyak 508 wisudawan. Wisudawan dilantik pada Rapat Senat Terbuka yang dipimpin oleh Rektor Unisbank, Dr. Edy Winarno, S.T., M.Eng. Ada cukup banyak wisudawan yang berhasil lulus dengan hasil Cumlaude, totalnya sebanyak 91 wisudawan yang menyandang predikat Cumlaude. Universitas Stikubank juga memberikan penghargaan Wiramuda Unisbank kepada lulusan yang terpilih sebagai wirausaha terbaik.
Universitas Stikubank telah menanamkan mata kuliah kewirausahaan pada kurikulum di setiap program studi untuk membekali mahasiswa dengan kemampuan wirausaha. Wisudawan yang berhasil mendapatkan penghargaan Wiramuda Unisbank pada Wisuda ke-90 adalah Rakha Zaqi Amrulloh, S.Kom (Liquid Oil Shop), Deva Ega Marinda, S.Kom. (K-Printing Pati), Mega Ayu Wulandari, S.M. Sanjushi (Jamu Kunyit Asam), Mutiya Sasti, S.M. Nova Aquatic (Ikan Gabus Hias), Widha Fitria, S.Ak. (Aneka Jajanan By Fitri Family), Aulia Isnaeni Nurul Syarifa, A.Md (Rumah Pisang Aulia) dan Anggoro Rudi Laksono, S.Kom. (Heyymac Apple Store & Service).
Rektor Unisbank, Dr. Edy Winarno, S.T., M.Eng. menjelaskan jika Unisbank sudah membekali mahasiswa dengan keilmuan entrepeneurship agar selalu adaptasi dalam perkembangan zaman ketika lulus nanti. “Kami punya tagline ‘Digital Youth Entrepenuer University’. Salah satunya kami membekali dengan memberikan literasi kompetensi digital. Selain itu juga jiwa entrepeneurship atau kewirausahaan yang ini terbukti dari wisudawan juga kita lantik, kita kukuhkan sebagai wirausahawan muda. Sehingga semangat digital dan semangat entrepeneur ini mampu dibawa oleh semua wisudawan yangv lulus hari ini agar bisa digunakan sebaik-baiknya untuk masyarakat,” ucapnya.
Sementara dari salah satu wiramuda Mega Ayu Wulandari, sebagai pemilik usaha Jamu Kunyit Asam menuturkan jika usahanya dia buat saat Covid-19. Waktu itu, akunya, dia iseng bikin jamu itu untuk menjaga kesehatan. Namun peminatnya ternyata banyak dan akhirnya dia teruskan. Produksi jamu pun terus meningkat sampai bisa diminati oleh customer di beberapa instansi. Mega juga mengonfirmasi jika usahanya ini tak lepas dari binaan Unisbank baik saat kuliah maupun di luar kelas sehingga dia berani untuk membuka usaha. “Omzet bersihnya bisa saya jadikan buat membantu bayar kos, lalu juga SPP juga uang saku,” paparnya. (Humas/Unisbank)