Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) kembali menjadi tuan rumah Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Forum Pimpinan Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisiyah (PTMA) tahun 2023, Jum’at – Ahad (27-29/10/2023) mendatang.
Dalam rakornas tersebut akan dibahas kebijakan dan rencana strategis Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah bidang AIK. AIK multidisipliner, penguatan dan pengembangan interkoneksi Islam dan ilmu pengetahuan dalam pengajaran AIK di PTMA. AIK multicultural, penguatan dan pengembangan pengajaran AIK bagi “non-muslim”, dan praktik baik AIK Multidisipliner dan AIK Multikultural di PTMA.
Ketua Panitia sekaligus Wakil Rektor III Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) UMP Drs Ikhsan Mujahid MSi, mengatakan, Rakornas AIK ini merupakan langkah penting bagi PTMA dalam memastikan implementasi AIK multikultural yang lebih baik dan efektif.
“Kami mengucapkan terima kasih karena telah diberi kepercayaan untuk menjadi tuan rumah. Mudah-mudahan pertemuan ini akan menghasilkan gagasan-gagasan inovatif untuk perkembangan AIK di seluruh PTMA,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, dengan semangat kerjasama dan komitmen, para pimpinan PTMA berharap dapat menciptakan pendidikan AIK yang relevan dengan tuntutan zaman dan keberagaman masyarakat. “Kegiatan ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam upaya mencapai tujuan Persyarikatan Muhammadiyah dan meningkatkan kualitas pendidikan di PTMA,” jelasnya.
Ketua Forum Pimpinan Bidang AIK PTMA Prof Achmad Jainuri PhD mengatakan, Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) di Perguruan Tinggi Muhammadiyah- ‟Aisyiyah (PTMA) memiliki makna dan peran sangat strategis dalam membangun karakter berkemajuan seluruh sivitas akademika PTMA.
AIK merupakan sumber motivasi, inspirasi dan dinamisasi PTMA. AIK juga merupakan karakteristik pencirian yang membedakannya antara PTMA dengan perguruan tinggi lain. “Peran strategis AIK tidak hanya dalam pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat, namun juga dalam membentuk karakter serta budaya unggul dan islami,” jelasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, AIK tidak terbatas sebagai bidang studi, tetapi merupakan sebuah “etos gerakan” (elan vital) bahwa hidup seorang Muslim berfungsi dakwah mempertinggi mutu karakter (akhlak karimah). Setiap pengikut persyarikatan bukan hanya yang ber-NBM adalah “intijamaah” yang mempunyai fungsi dan tanggungjawab mempertinggi mutu kehidupan bersih, sehat, nyaman, Bahagia warga lintas batas keyakinan dan faham keagamaan dimana ia tinggal sehingga bisa memecahkan problem sosial yang dihadapi.
“Rakornas kali ini mengangkat tema Penguatan dan Pengembangan Pembelajaran AIK Multikultural dan Multidisipliner,” jelasnya.
Dijelaskan, mutu AIK tidak cukup dengan pemahaman dan jumlah hafalan surat dan ayat Al-Qur‟an, melainkan praktek lapangan fungsi sosial dosen atau pimpinan PTMA dan tenaga kependidikan seperti legacy Pengajian Surat Al-Ma‟un Kiai Ahmad Dahlan.
“Dikarenakan dinamika internasionalisasi PTMA dan keberadaan PTMA di wilayah yang mayoritas non muslim yang berdampak pada hadirnya mahasiswa non muslim, maka penguatan AIK dangat diperlukan dalam bentuk satu kesamaan kurikulum AIK yaitu AIK multikultural, disamping itu perlu penguatan AIK dan sains sesuai capaian pembelajaran di setiap program studi,” jelasnya.
Menjalin Kerjasama Yang Kuat
Rektor UMP juga mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kepercayaan yang diberikan kepada UMP sebagai tuan rumah Rakornas AIK PTMA. “Kami berkomitmen untuk menyelenggarakan acara ini dengan sukses dan berkontribusi dalam pembahasan penting tentang penguatan AIK multikultural dan multidisipliner di Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah,” tambahnya.
Rektor mengajak para pimpinan PTMA dan peserta Rakornas untuk bersama-sama menjalin kerjasama yang kuat dan menciptakan gagasan inovatif yang dapat mengembangkan AIK sehingga lebih relevan dengan tuntutan zaman dan keberagaman masyarakat. “Kami percaya bahwa melalui kerjasama dan kolaborasi, kita dapat mencapai tujuan Persyarikatan Muhammadiyah dan meningkatkan kualitas pendidikan di PTMA,” tegas Rektor UMP.
Selain itu, Rektor UMP juga menegaskan bahwa AIK memiliki peran strategis dalam membangun karakter berkemajuan seluruh sivitas akademika PTMA. “Kami berkomitmen untuk terus memperkuat AIK sebagai ‘etos gerakan’ yang mendorong peningkatan mutu karakter dan berkontribusi positif pada masyarakat. Kami percaya bahwa tema ini akan menjadi fokus penting dalam pembahasan AIK PTMA yang dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan pendidikan dan karakter di PTMA,” pungkasnya. (tgr)
(Sumber : Biro Humas dan Promosi_Universitas Muhammadiyah Purwokerto)