SOLO-Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Univesitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), berupaya untuk menghidupkan kembali kekayaan budaya Kampung Kemlayan, Surakarta. Kampung Kemlayan merupakan salah satu kawasan permukiman perkotaan yang telah hadir sejak masa pemerintahan Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Tim yang diketuai, Kussudyarsana SE, MS.i, Ph.D serta dua anggota, Dyah Widi Astuti, S.T., M.Sc dan Muhammad Halim Maimun SE, MM., itu, berupaya menggali potensi peninggalan budaya melalui wisata budaya Kampung Kemlayan. Upaya tersebut dilakukan karena saat ini pamor Kemlayan yang dulunya dikenal sebagai kampung budaya semakin runtuh dan kekhasan Kemlayan sebagai kampung yang lekat dengan kebudayaan pun ikut tergerus seiring dengan perjalanan waktu.
Kussudyarsana menyebutkan terdapat tiga kegiatan utama yang dilakukan oleh tim tersebut untuk menggali potensi kegiatan, yaitu: aktivitas jelajah Kampung, Branding Kampung, Pelatihan dan aktivitas dukungan fisik.
Kegiatan branding yang dilakukan oleh Tim PkM UMS tersebut bertujuan untuk membangun identitas Kampung Kemlayan Surakarta kepada khalayak melalui berbagai aktivitas branding yang inovatif. Kegiatan branding dilakukan melalui pembuatan Logo Kampung Kemlayan. Selain itu juga membuat akun resmi di berbagai platform media sosial seperti TikTok, Facebook, Instagram, dan YouTube.
“Aktivitas ini bertujuan menghasilkan konten yang inspiratif dan informatif yang akan menggambarkan kekayaan budaya dan tradisi unik serta cerita-cerita menarik yang ada di Kampung Kemlayan,” terang Kussudyarsana, Jum’at (8/9).
Dia mengharapkan, melalui kegiatan tersebut dapat memperkuat citra serta menjalin ikatan yang erat dengan semua yang peduli dan mendukung wisata budaya Kampung Kemlayan.
Kegiatan lain yang dilakukan untuk mengembalikan pamor Kampung Kemlayan adalah jelajah kampung Kemlayan. Kegiatan tersebut ditujukan untuk mengenalkan destinasi Kampung Budaya di Surakarta. Dalam kegiatan ini peserta diajak untuk menjelajahi jalan-jalan dan lokasi penting di kampung Kemlayan. Dalam perjalanan penjelajahan, peserta akan melewati berbagai situs tokoh budayawan terkenal yang telah memberikan kontribusi besar bagi budaya kampung Kemlayan.
Beberapa tokoh-tokoh ini termasuk nama-nama terkemuka seperti Gesang, Sardono W Kusumo, yang telah menjadi pilar-pilar budaya kampung ini.
“Selain itu peserta juga akan mengunjungi situs-situs budaya yang kaya sejarah diantaranya adalah rumah dan sumur kuno di kawasan tersebut. Salah satu situs yang menarik adalah sumur kuno yang terletak di Kemlayan,” katanya.
Konon, lanjut dia, bangunan sumur tersebut memiliki sejarah yang sangat kaya, di mana diceritakan bahwa sumur tersebut dahulu digunakan oleh Pakubuwono untuk melakukan ritual wudhu.
Dalam rangka menggali potensi kawasan budaya, tim juga melaksanakan serangkaian aktivitas fisik yang terkait sarana dan prasarana. Kegiatan tersebut diantaranya adalah pembuatan papan informasi kawasan wisata yang berfungsi sebagai panduan bagi pengunjung. Papan-papan informasi ini memberikan wawasan tentang sejarah, keunikan, budaya yang dapat ditemui di kawasan tersebut.
Selain itu, tim mendesain penunjuk arah yang memudahkan pengunjung dalam navigasi kawasan budaya, sehingga mereka dapat dengan mudah menemukan tempat-tempat menarik dan penting. Melalui peta tersebut, pengunjung dapat merencanakan kunjungan mereka dengan lebih baik, memastikan mereka tidak melewatkan pengalaman budaya yang berharga.
(Sumber : Maysali/Humas_UMS)