Mendapatkan pengalaman kerja melalui program magang merupakan kegiatan rutin bagi Program Studi (Prodi) D-3 Rekam Medis (RMIK) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang. Namun dengan keadaan pandemi banyak stakeholder atau instansi yang membatasi ruang kerja mereka, dan penerimaan program magang menjadi salah satu solusinya.
Prodi yang masuk ke dalam Fakultas Kesehatan (FKes) Udinus tersebut mengadakan kegiatan ‘Brainstorming and Need Assessment Stakeholder’ dengan menghadirkan kurang lebih 31 rumah sakit area Jawa Tengah, 27 puskesmas di Kota Semarang serta Dinas Kesehatan Kota semarang. Penanggung jawab kegiatan, Ika Pantiawati MKes, menjelaskan bahwa kegiatan ini ditujukan sebagai evaluasi terhadap program magang yang telah dilakukan di tahun sebelumnya.
“Dikarenakan pandemi, kami sadar bahwa tidak semua stakeholder mampu menampung mahasiswa untuk mengikuti program magang. Sehingga melalui kegiatan ini kami lakukan sebagai jalan tengah untuk mencari solusi,” jelas Ika yang juga merupakan dosen D-3 RMIK Udinus.
Arif Kurniadi SKom MKom selaku koordinator magang memaparkan bahwa program magang merupakan praktik kerja terakhir yang harus dilakukan mahasiswa setelah sebelumnya memiliki kemampuan dan kompeten yang lengkap selama 6 semester perkuliahan. Hal tersebut dimaksudkan agar lulusan Udinus lebih siap kerja dan lebih percaya diri masuk ke dunia industri.
“Selama kegiatan magang ini, kami berharap mahasiswa mampu memahami 7 kompetensi perekam medis secara utuh, seperti kodefikasi dan klasifikasi penyakit beserta tindakannya, manajemen dan informasi kesehatan, manajemen unit kerja, manajemen sistem informasi kesehatan dan manajemen mutu informasi kesehatan.“ ungkap Arif
Prodi D-3 RMIK Udinus merupakan pendidikan vokasi yang bertujuan mencetak tenaga kerja Perekam Medis Dan Informasi Kesehatan (PMIK). Dengan tetap mendapatkan kesempatan untuk melakukan praktik secara langsung dapat menutup keterbatasan pembelajaran daring di masa pandemi yang dirasa masih kurang. “Pesan saya mahasiswa harus tetap menjaga protokol kesehatan, untuk tetap melindungi diri sendiri dan orang lain dari penyebaran virus Covid-19 selama proses magang,” tambah Arif.