Pertengahan tahun 2023, Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) secara resmi kukuhkan satu guru besar baru yakni Prof. Dr. Pulung Nurtantio Andono S.T., M.Kom. Wakil Rektor IV Bidang Penelitian dan Kerja Sama Udinus menjadi Guru Besar termuda pada bidang Teknik Informatika di Jawa Tengah (Jateng).
Bidang ilmu yang dipelajari oleh guru besar terbaru milik Udinus pun tak main-main. Saat ini, bidang yang ditekuni Prof. Pulung merupakan teknologi dasar untuk mendukung Industri 4.0 dan juga 5.0, yakni Artificial Intelligence (AI). Pada penelitiannya, ia mengimplementasikan salah satu teknologi AI yaitu ComputerVision, terutama untuk pelestarian alam dan budaya. Salah satu pelestarian alam telah diteliti oleh Prof. Pulung, yaitu memanfaatkan teknologi untuk mengukur kesehatan terumbu karang di perairan Indonesia. Ia meraih gelar Guru Besar di usia yang masih muda yakni 41 tahun.
Pengukuhan Profesor ke-12 Udinus, dilakukan di MAC Ballroom di Majapahit Semarang, dan dikukuhkan secara langsung oleh Ketua Senat Udinus, Prof. Dr. Ir Edi Noersasongko, M.Kom. Disaksikan juga oleh seluruh Guru besar Udinus dan juga Civitas Academica Udinus beserta tamu, satu diantaranya Direktur Kelembagaan Kemdikbud Ristek, Dr. Lukman, ST., M.Hum
Pada wawancaranya, Rektor Udinus Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom menyampaikan, dengan bertambahnya satu Guru Besar baru di lingkungan Udinus, Hal itu merupakan suatu momen yang harus disyukuri. Bertambahnya Guru Besar di bidang Teknik Informatika ini menjadi pemicu semangat pagi dosen lainnya untuk meraih jabatan akademik serupa.
“Kami berharap kedepan Udinus dapat panen profesor baru di berbagai bidang. Saat ini kami sudah memiliki 83 Doktor dan kami segerakan agar dapat jadi profesor. Kami selalu mengingatkan dan mendorong agar dapat meraih gelar tersebut,” jelasnya.
Sebelumnya, Penyerahan Surat Keputusan (SK) Guru Besar diberikan oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VI yaitu Bhimo Widyo Andoko, S.H., M.H. kepada Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom. Kemudian SK tersebut diberikan kepada Dr.Pulung Nurtantio Andono, S.T., M.Kom sebagai Guru Besar atau profesor di Udinus. Penyerahan SK itu dilakukan di ruang Rapat Fakultas Ilmu Komputer (FIK) Gedung H lantai 1 Udinus.
Selepas pengukuhan Guru Besar baru di lingkungan Udinus, Prof. Dr. Pulung Nurtantio Andono S.T., M.Kom grup band T.R.I.A.D turut menghibur seluruh tamu yang hadir.
AI dan Computer Vision Bidang Kajian Utama Profesor Baru Udinus
Saat ini, kecerdasan buatan merupakan game changer di berbagai bidang dan industri yang berkembang di masyarakat. Dengan kecerdasan buatan, berbagai masalah global, seperti industri manufaktur, pendidikan, hingga kesehatan dapat diselesaikan dengan lebih efektif dan inovatif. Memanfaatkan kecerdasan buatan, Prof. Pulung mampu menjawab berbagai tantangan untuk melestarikan budaya dan alam Indonesia.
Prof. Pulung memanfaatkan teknologi digital yang terus berkembang, seperti teknologi tiga dimensi (3D), Virtual Reality (VR), dan Augmentation Reality (AR). Digitalisasi menjadi aspek utama dalam pelestarian budaya gamelan menggunakan kecerdasan buatan. Dengan menggunakan teknik pengolahan gambar dan suara, kecerdasan buatan memungkinkan digitalisasi instrumen gamelan yang kini dikenal dengan E-Gamelanku. Perkembangan rutin dilakukan oleh Mas Prof. Pulung dengan berbagai penelitiannya tentang AI. E-Gamelanku yang semula dapat dimainkan menggunakan gadget, kini beralih memanfaatkan teknologi VR dan AR.
Melalui teknologi tersebut, dapat digunakan untuk membawa pengguna ke dunia gamelan, memungkinkan mereka untuk berinteraksi dengan instrumen. Bahkan, menciptakan musik mereka sendiri dalam lingkungan virtual yang mendidik dan menarik. Gamelan yang memanfaatkan teknologi tersebut yakni Gamelan Metaverse.
Pengembangan gamelan robot yang dikenal dengan Robot Sekar Nuswantoro, juga dapat melestarikan kekayaan budaya Indonesia dengan menggabungkan tradisi gamelan yang klasik dengan inovasi teknologi robotik.
Salah satu bidang Ilmu Komputer yang berfokus pada replikasi bagian dari kompleksitas sistem penglihatan manusia, computer vision terus dikembangkan dan menjadi fokus penelitian dari Guru Besar ke-12 Udinus tersebut. Teknologi itu menjadi salah satu bagian dari kecerdasan buatan yang memberikan potensi besar untuk
pelestarian alam. Penelitian pun telah ia lakukan melalui pemanfaatan computer vision dengan mengambil objek terumbu karang. Penelitian itu terus dikembangkan dan kini hasilnya telah disusun dalam penelitiannya.
“Saat ini, kecerdasan buatan telah menjadi fondasi teknologi dalam revolusi industri terutama dalam konteks pelestarian budaya dan alam. Dalam konteks pelestarian alam, teknologi computer vision menawarkan janji metode pemantauan keanekaragaman hayati yang lebih efektif,” terang Guru Besar yang juga akrab disapa Mas Prof Pulung itu.
Di Indonesia sendiri, Tak banyak guru besar yang berkecimpung di bidang Teknik Informatika khususnya di bidang AI dan Udinus pun kini telah memilikinya. Berbagai penelitian telah dilakukan oleh Prof. Pulung Nurtantio Andono S.T., M.Kom. pada kurun waktu 10 tahun saja, Guru besar yang lahir pada 10 September 1982 itu telah memiliki 45 penulisan artikel dalam jurnal ilmiah.
Berbagai penelitian besar di Udinus juga tak lepas dari campur tangan Prof. Pulung, 5 penelitian telah dilakukannya. Salah satunya yakni Robot Gamelan Sekar Nuswantoro. Ia pun juga telah meraih pendanaan sebesar 360 juta rupiah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud). Total itu ia hasilkan dari berbagai penelitian yang telah dihasilkannya. Bahkan 19 karya tulis dalam bentuk buku telah diterbitkan dari rentang waktu 2020 hingga 2022.
Pada sesi wawancaranya, Guru Besar Teknik Informatika Udinus, Prof. Dr. Pulung Nurtantio Andono, S.T., M.Kom mengatakan bahwa gelar tertinggi di jenjang Pendidikan di Indonesia yang diraihnya, bukan merupakan akhir namun merupakan awal dari sebuah perjuangan. Kedepan, Prof. pulung akan berupaya untuk terus meningkatkan jumlah inovasi yang mampu bermanfaat bagi masyarakat luas.
“Gelar Guru Besar merupakan sebuah amanah dan menjadi tanggung jawab besar. Saya harap dengan adanya tambahan Guru Besar ini, Udinus semakin maju dan kedepan mampu menjadi World Class University,” Tegas Guru Besar pertama pada bidang Ilmu Komputer di Jateng tersebut.
Ungkap Prof Pulung, berbagai tantangan dalam mempelajari AI dan menerapkannya. Hal itu dikarenakan AI bukan ilmu baru, namun juga ilmu yang lama. Menurutnya, saat ini referensi terkait AI yang terbatas, Kedepan, AI menjadi ilmu yang dipelajari oleh Prof. Pulung, akan dimanfaatkan untuk menangani permasalahan stunting di Indonesia khususnya di Kota Semarang.
“Dengan referensi yang terbatas, maka perlu jeli dalam melihat referensi. Permasalahan Stunting saat ini, masih hangat-hangatnya dan kita perlu membantu lewat AI agar masalah stunting cepat selesai,” jelasnya.
Harapan Besar Disematkan pada Guru Besar Terbaru Milik Udinus
Gelar Guru Besar Atau profesor menjadi gelar tertinggi yang mampu diraih oleh seorang pendidik. Saat ini, Udinus telah memiliki 12 guru besar di berbagai bidang. Prof. Pulung yang resmi menyandang gelar guru besar pada 1 Juni pada tahun ini, merupakan guru besar termuda dan pertama di bidang Ilmu Komputer.
Dalam pidatonya, Direktur Kelembagaan Kemdikbud Ristek, Dr. Lukman, ST., M.Hum ucapkan selamat atas dikukuhkannya Prof. Dr. Pulung Nurtantio Andono, S.T., M.Kom menjadi Guru Besar ke 12 di Udinus. diharapkan kedepan Prof. Pulung dapat membangun SDM yang unggul dan menjadikan Udinus menjadi PT berkualitas internasional.
“Guru besar di bidang AI sangat dibutuhkan saat ini, karena semua bidang membutuhkan AI. Pengukuhan guru besar pada hari ini menjadi momen yang tepat untuk kemajuan teknologi di Indonesia. Kami harap penelitian dari Prof. Pulung ke depan dapat menjawab permasalahan di Indonesia,” harapnya.
Sementara itu, Walikota Semarang yang turut hadir dalam acara Pengukuhan, Ir. Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu, M.Sos mengucapkan selamat kepada Prof. Dr. Pulung Nurtantio Andono, S.T., M.Kom yang berhasil meraih gelar Guru besar di bidang Teknik Informatika. Selain itu, juga predikat sebagai menjadi Guru Besar termuda di jateng di bidang teknologi pun berhasil disandang Prof. Pulung. Mbak Ita sapaan akrabnya, berharap penemuan-penemuan dari Profesor terbaru Udinus, mampu memajukan Kota Semarang.
“Mengenai kekayaan laut dan daerah di Kota Semarang saat ini penghasil ikan cukup banyak. Kami harap penelitian Prof. Pulung di bidang maritim yang tadi disampaikan, dapat diterapkan dan nantinya membantu meningkatkan kekayaan alam di Kota Semarang. Ikan juga menjadi sumber nutrisi bagi anak-anak,” tutupnya.
Sumber: Humas Udinus