Sepuluh Mahasiswa Universitas Tunas Pembangunan Surakarta (UTP) berhasil menyumbang medali untuk Indonesia di ajang Asean Para Games XII tahun 2023 di Kamboja. Kesepuluh mahasiswa tersebut berasal dari berbagai cabor seperti para badminton, para tennis meja, para renang, dan para atletik.
Dr. Teguh Santosa, M.Pd, Wakil Rektor 2 UTP Surakarta yang sekaligus sebagai manager untuk cabor Para Tenis meja di APG Kamboja 2023 ini menyampaikan rasa bangga dan syukurnya berkat hasil yang diperoleh atlet Indonesia yang berhasil meraih medali di APG 2023.
“Ya tentunya saya bangga atlet-atlet kita hampir semuanya berhasil meraih medali di cabor yang digeluti. Khususnya cabang olahraga para tenis meja dimana saya sebagai managernya rata-rata atletnya malah mendapatkan 2 emas meskipun ada juga yang memperoleh 2 perak. Pada cabor para tenis meja ini, para atletnya berhasil menyumbangkan 31 medali emas untuk Indonesia” ungkap Teguh.
Dengan hasil yang diperoleh ini, atlet yang berkuliah di UTP yang masih mengambil jenjang S1 tentu juga akan diberi support dan apresiasi untuk lanjut kuliah S2 di prodi Penjas UTP.
“Iya kami berencana untuk memberikan penghargaan bagi para atlet ini melanjutkan kuliah S2. Jadi mereka tidak hanya mumpuni di lapangan saja, melainkan secara akademis mereka juga bagus. Para atlet ini juga sudah menyambut tawaran kami dengan baik semuanya juga antusias”, ujar Teguh.
Teguh mengatakan bahwa ada 268 atlet yang mewakili Indonesia di ajang Asean Para Games XII tahun 2023 di Kamboja yang bertanding di 12 cabang yang diperlombakan. Sepuluh diantaranya atlet yang berasal dari UTP. Lebih lanjut, Teguh juga menyinggung kesiapan UTP untuk menjadi kampus yang ramah difabel. Ini sudah dibuktikan dengan desain GORS UTP (kampus 3) yang berlokasi di Plesungan, Karanganyar sebagai kampus yang ramah difabel.
“GORS kita sudah didesain ramah difabel, kita menyediakan jalur masuk untuk yang menggunakan wheelchair, bagaimana kemiringannya, selain itu untuk toilet dan fasilitas lainnya juga sudah kita rancang agar atlet atau mahasiswa difabel bisa menggunakan GORS tersebut dengan baik, aman dan nyaman”, imbuhnya.