Bulan Februari yang laluMenteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN), Bambang PS Brodjonegoro telah mengumumkan pendanaan penelitian untuk perguruan tinggi negeri non badan hukum (PTN non BH), juga meluncurkan Pendanaan Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM) untuk perguruan tinggi tahun 2021.
Dari jumlah tersebut PTS di Jawa Tengah mendapatkan pendanaan penelitian sebesar Rp 37,5 miliar dan untuk pendaaan pengabdian kepada masyarakat sebesar Rp 4,9 miliar yang akan diserahkan melalui Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI.
Penandatanganan dan penyerahan pendanaan secara simbolis dilakukan dalam acara Rapat Koordinasi Pimpinan Perguruan Tinggi Wilayah VI Jawa Tengah, Implementasi Kebijakan Penelitian Nasional di Era MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA yang diadakan oleh LLDIKTI Wilayah VI pada Rabu (10/3) di Bendan Dhuwur, Semarang.
Kepala LLDIKTI Wilayah VI, Prof Dr Ir Muhammad Zainuri DEA dalam sambutan pembukaannya mengatakan kegiatan tersebut mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah yang disaksikan langsung Wakil Gubernur Jawa Tengah, H Taj Yasin Maimoen.
“Sungguh merupakan kehormatan bagi kami, Dirjen Dikti dan Direktur Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat bersama dengan Prof Ismunandar berkenan rawuh dan mengapresiasi segala kinerja yang telah kami laksanakan, khususnya Perguruan-perguruan Tinggi Swasta di Jawa Tengah yang di kesempatan kali ini akan diberikan anugerah atas berbagai prestasi yang telah dicapai,” jelas Prof Zain
Wakil Gubernur Jawa Tengah, H Taj Yasin Maimoen yang hadir secara virtual dalam sambutannya mengatakan, rakor ini menjadi sebuah penanda bahwa iklim riset dan pengabdian masyarakat di perguruan tinggi swasta (PTS) di Jawa Tengah berkembang dengan baik.
“Hal ini dibuktikan dengan penyerahan pendanaan penelitian untuk perguruan tinggi negeri non badan hukum (PTN non BH) tahun 2021 yang bersumber dari Biaya Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) untuk PTS di Jawa Tengah sebesar Rp 37,5 miliar,” jelas Taj Yasin dalam keterangan resminya melalui zoom.
“Wajib hukumnya bagi perguruan tinggi untuk mengembangkan program penelitian. Melalui peneltiian tentu akan ditemukan hal-hal baru, rumus yang baru dan solusi terhadap berbagai persoalan kehidupan masyarakat semakin hari semakin kompleks,” urai Wagub.
“Perlu diingat kebijakan tentang penelitian juga harus benar-benar dipahami oleh perguruan tinggi, agar langkah yang diambil benar-benar memiliki sistematis, on the track, dan hasilnya pun memberikan maslahat bagi masyarakat,” imbuh Wagub.
Penandatangan kontrak penelitian dilakukan antara Direktur Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kemenristek/BRIN, Prof Dr Heri Hermansyah ST MEng dan Kepala LLDIKTI Wilayah VI, Prof Dr Ir Muhammad Zainuri DEA dengan disaksikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Ir Nizam MSc PhD dan Sekretaris LLDIKTI Wilayah VI, Dr Lukman ST MHum.
Plt. Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristek/BRIN, Prof Dr Ismunandar yang juga hadir secara virtual di sela-sela rapat dengan DPR RI menambahkan, harapan kepada perguruan tinggi, selain menghasilkan lulusan, kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat adalah kegiatan pilar berikutnya dari perguruan tinggi.
Dalam paparannya, Ismunandar menerangkan visi pembangunan 2045 yang dibagi dalam tiga tahap. Fase pertama (2016-2025) yakni memperkuat struktur ekonomi, fase kedua (2026-2035) mempercepat pertumbuhan berbais inovasi, dan fase ketiga (2036-2045) adalah modernisasi berbasis kualitas dan berkelanjutan.
Dirjen Dikti Kemdikbud, Prof Nizam pada awal paparannya menyampaikan bahwa LLDIKTI Wilayah VI menjadi satu-satunya LLDIKTI yang sudah dua kali dikunjunginya secara langsung selama dirinya menjabat sebagai Dirjen Dikti.
Nizam menuturkan bahwa kemampuan Perguruan Tinggi dalam beradaptasi dan melewati pandemi Covid-19 selama satu tahun ini menunjukkan bahwa Perguruan Tinggi mampu berinovasi. “Puji syukur kita mampu melewati satu tahun pandemi covid-19 yang penuh dengan desrupsi dengan selamat”.
“Kemampuan Perguruan Tinggi untuk beradaptasi ini bukti nyata bahwa Perguruan Tinggi kita itu sebenarnya inovatif, kreatif, inventif, dan adaptif terhadap perubahan, dan itu adalah syarat penting untuk bisa survive di dalam dinamika perubahan yang sangat cepat pada era revolusi industri,” ujar Nizam.
Nizam juga kembali mengingatkan kepada seluruh insan Perguruan Tinggi untuk terus membangun ekosistem kampus merdeka untuk membetuk SDM yang unggul. “Saya ingin menekankan aspek tantangan dan peluang kita menjadi negara maju, yang harus kita raih. Banyak negara yang tidak bisa memanfaatkan bonus demografinya karena ketidaksiapan SDMnya,”
Pada sesi selanjutnya Direktur Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kemenristek/BRIN, Prof Dr Heri Hermansyah ST MEng menjelaskan tentang hibah penelitian dan pengabdian BOPTN 2021. “Setelah hibah berikutnya adalah kontrak penelitian, dari berbagai sudut pandang saya tahu yang namanya pencairan ini menjadi bottle neck, seringkali pencairan terlambat. Supaya cair lebih awal, setelah pengumuman kemarin kita kejar kontrak penelitiannya,” ujar Heri
“Saya mengapresiasi penelitian dan pengabdian masyarakat di wilayah Jawa Tengah ini yang menduduki peringkat kedua setelah Jawa Timur, dan mudah-mudahan ini menjadi bahan baka,” tambahnya.
Sekretaris LLDIKTI Wilayah VI, Dr Lukman dalam kesempatan tersebut juga meluncurkan aplikasi e-kontrak yang menjadi salah satu fitur di sistem LLDIKTI Wilayah VI dalam pengelolaan administrasi hibah penelitian, sehingga peneliti dan LPPM di perguruan tinggi dalam mengelola pertanggungjawaban keuangan menjadi lebih mudah dan sederhana memotong rantai birokrasi yang panjang dan berbelit-belit dari mulai pencairan, pelaksanaan sampai pertanggung jawaban.
“Saya mengetahui bahwa banyak keluhan pencairan lama dan lain-lain, oleh karena itu kami bersama Prof Heri berkomitmen, kita mulai pilot project di Semarang bagaimana pencairan itu cepat, efektif dan efisian,” terang Lukman
“Beberapa tahapan dalam kontrak penelitian sekarang tidak perlu lagi berbelit-belit, semua proses sudah kami siapkan dalam e-kontrak, yang penting bapak ibu sudah ada excellnya, dimasukkan ke sistem kami, nanti sistem kami yang akan mengenerate itu, tanda tangan digital, diupload, selesai, sehingga proses dari Prof Heri dijanjikan seminggu dari saya bisa lebih cepat lagi tiga hari tergantung pada bapak ibu semua,” tambahnya.
Pemberian Anugerah Kinerja Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Dalam rakor juga diserahkan penghargaan kepada PTS yang memiliki kinerja penelitian dan pengabdian kepada masyarakat baik, yang diberikan dalam beberapa kategori yaitu
Anugrah penelitian
Penyerahan Dana Hibah Kepada Institusi Peneliti dengan Jumlah Hibah Terbanyak 2021 yang diraih oleh UPGRIS
Penyerahan Anugrah Kepada Insitusi dengan Luaran Penelitian terproduktif Berdasarkan SINTA LLDIKTI Wilayah VI yang diraih oleh UMS
Penyerahan Anugrah Kepada Peneliti dengan Luaran Penelitian terproduktif Berdasarkan SINTA LLDIKTI Wilayah VI yang diraih oleh dosen Udinus, De Rosal Ignatius Moses Setiadi.
Penyerahan Anugrah Kepada Jurnal Peringkat 1 PTS Jawa Tengah yang diraih jurnal “Outomotive Experiences” dari UM Magelang
Anugrah pengabadian kepada masyarakat
Penyerahan Dana Hibah Kepada Institusi Peneliti dengan Jumlah Hibah Pengabdian kepada masyarakat Terbanyak 2021 diraih oleh UMK