Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI, Prof Dr DYP Sugiharto menegaskan, lembaganya mendukung rencana Akademi Keperawatan (Akper) Pemkab Purworejo berubah menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Pemkab Purworejo.
“Saat ini merupakan momen yang tepat karena adanya perubahan regulasi yang mempermudah proses. Diantaranya menambah satu program studi baru, juga jumlah dosen tetap dari yang semula enam kini menjadi lima orang saja,” kata Prof DYP pada acara Wisuda Angkatan XVI dan peresmian gedung Akper Pemkab Purworejo di auditorium kampus setempat, Desa Grantung, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Selasa (27/10).
Ditambahkan pula, Akper Pemkab Purworejo yang telah mewisuda 16 angkatan, sudah sepatutnya berubah menjadi Sekolah tinggi. “Monggo tawaran ini segera direspon,” ujarnya. Prof DYP juga mengapresiasi Akper Pemkab Purworejo yang telah melaksanakan kegiatan Tri Darma Perguruan Tinggi secara akuntabel dan sesuai dengan regulasi pemerintah.
Kepada wisudawan dan wisudawati, Prof DYP berpesan agar mereka meningkatkan skill berbahasa Inggris serta penguasaan aplikasi teknologi. Hal itu agar unggul dalam berkompetisi memasuki dunia kerja. Sebagai penutup sambutannya, Prof DYP melantunkan sebait pantun, “Kembang mlinjo mekare sore. Wisudawan Akper pancen oye,” pungkasnya yang disambut tepuk tangan hadirin.
Wisuda yang dirangkai dengan peresmian auditorium itu dihadiri oleh ketua Yayasan Manggala Praja Adi Purwa, Drs H Bambang Aryawan, MM, Kepala Dinkes Purworejo, dr Sudarmi, MM, serta sekretaris DPW PPNI Jawa Tengah, Dr. Untung Sujianto, SKp MKes. Sebanyak 55 alumni dilepas dalam acara yang berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan itu, terdiri atas 50 wisudawati dan 5 wisudawan
Dr Sudarmi MM yang membacakan sambutan Pjs Bupati Purworejo menyampaikan, di Purworejo total kasus terkonfirmasi positif mendekati angka 900 orang. Di saat seperti ini keberadaan tenaga medis termasuk perawat sangat dibutuhkan.
“Oleh karena itu kita beri apresiasi dan rasa bangga atas dedikasi dan perjuangan mereka sebagai garda terdepan sekaligus benteng terakhir dalam melawan Covid-19,” tandas Pjs Bupati dalam sambutannya.
Pjs Bupati juga mengajak masyarakat juga harus mendukung perjuangan tenaga medis dengan tidak pernah kendur menerapkan protokol kesehatan.
Dalam acara itu juga dilakukan penandatanganan prasasti pembangunan gedung. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo juga hadir secara virtual untuk turut meresmikan gedung baru tersebut.
Ganjar mengajak wisudawan dan wisudawati Akper Pemkab Purworejo untuk menjadi champion (juara-red) dalam memerangi Covid-19 di lingkungannya. Mereka harus mampu mengedukasi masyarakat agar taat mematuhi protokol kesehatan.
“Bagaimana agar masyarakat mau untuk melakukan pola 3M yaitu dengan mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, menjaga jarak aman, dan memakai masker,” ujar Ganjar dalam pesan virtualnya.
Direktur Akper Pemkab Purworejo Wahidin SKep Ns MKep mengatakan, gedung tiga lantai yang diresmikan terdiri atas ruangan perkantoran, ruangan kelas, dan auditorium yang hari ini dipakai untuk wisuda.
Dalam kesempatan itu pihaknya juga memberikan beasiswa bagi 15 mahasiswa yang terdiri atas mahasiswa tingkat I dan II masing-masing enam orang, serta mahasiswa tingkat III sebanyak tiga orang, dan 3 orang mendapatkan bantuan Pendidikan dari rekan perbankan.