Sebanyak 1.371 mahasiswa Universitas Semarang (USM) yang nantinya akan mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) diharapkan bisa membantu mengurangi dampak resiko bencana akibat pandemic covid-19.
Hal ini disampaikan oleh Rektor USM Andy Kridasusila SE MM pada saat membuka acara Penyegaran Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kuliah Kerja Nyata Back to Village (KKN BV) II semester Gasal 2020/2021 yang dilaksanakan secara daring pada Selasa (3/11).
“Karena kondisi pandemi covid-19 yang saat ini belum berakhir, kami pimpinan USM mengambil kebijakan untuk program KKN dilakukan di daerah domisili masing-masing dengan konsep KKN Back to Village,” ungap Andy.
“Kami berharap mahasiswa peserta KKN Back to Village ini nantinya dalam melaksanakan program kerjanya bisa terkait dengan pengurangan resiko bencana akibat pandemi covid-19 sehingga akan sangat memberikan manfaat bagi masyarakat,” tambahnya.
Selain itu Andy juga berpesan bahwa mahasiswa harus bisa menyesuaikan perubahan di lingkungn yang ada. Saat ini peran teknologi informasi sangat penting tidak hanya kuliah yang daring saja menggunakan IT namun sektor bisnis, lapangan kerja juga sangat tergantung pada teknologi informasi sehingga mahasiswa KKN diharapkan bisa memberikan pendampingan dan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait perubahan yang ada.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) USM, Iswoyo SPt MP mengatakan bahwa kegiatan KKN BV ini diikuti oleh 1.371 mahasiswa dengan melibatkan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) sebanyak 38 dosen, dan pelaksanaan KKN rencananya akan digelar pada 12 Januari -11 Februari 2021.
Iswoyo menambahkan bahwa pada kegiatan ini ada tiga narasumber yang dihadirkan, yaitu Wakil Rektor I Prof Dr Hardani Widiastuti MM Psikolog, Wakil Rektor II Prof Dr Ir Sri Budi Wahjuningsih MP, dan Wakil Rektor III Dr Supari MT.
“Penyegaran DPL KKN BV II semester Gasal 2020/2021 bertujuan agar para dosen pembimbing mempunyai presepsi yang sama yang nanti dapat diimplementasikan mahasiswa terkait dengan survery, penyusunan program kerja, pelaksanaan program kerja, dan laporan KKN termasuk dalam hal penganggaran program kerja” ungkap Iswoyo.
Wakil Rektor I USM Prof Dr Hardani Widiastuti MM Psikolog menyampaikan bahwa KKN BV USM ini merupakan program wajib bagi mahasiswa USM dengan 3 SKS sesuai dengan SK Rekor USM.
Sementara itu, Wakil Rektor II Prof Dr Ir Sri Budi Wahjuningsih MP menekankan bahwa program kerja KKN diupayakan yang efisien tetapi tepat sasaran, senantiasa mematuhi protokol kesehatan dan jaga nama baik almamater.
Wakil Rektor III USM Dr Supari MT berharap para Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) memberikan arahan kepada mahasiswanya agar program kerja KKN BV ini sejalan dengan program pemerintah daerah di masing-masing domisili mahasiswa.
Selain itu Supari juga berharap program kerja tidak memberatkan mahasiswa dari sisi pembiayaan, visible, realistis, implementable, terukur, dalam rangka mendukung pengurangan resiko bencana covid-19.
“Nilai tambah bagi program KKN, apabila dapat menggali dan mengangkat untuk penelitian dan pengabdian kepada masyarakat bagi dosen dan mahasiswa untuk solusi permaslahan di daerah,” tambahnya.