Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) memiliki peran sangat besar dan menentukan dalam peningkatan kualitas Perguruan Tinggi dengan tanggung jawab 2 standar dari 3 standar yang ada, serta menentukan keberhasilan akreditasi perguruan tinggi (APT).
Karena itu, Forum Komunikasi (Forkom) LPPM Perguruan Tinggi Wilayah II Jawa Tengah mendorong Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI Jawa Tengah untuk memberi pemahaman kepada pimpinan Perguruan Tinggi dan pengelola Yayasan Perguruan Tinggi akan pentingnya peran LPPM.
Demikian hasil rapat kerja forum komunikasi LPPM Perguruan Tinggi Wilayah II Jawa Tengah, baru-baru ini. Rapat kerja yang digelar di gedung H ruang seminar Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta tersebut, diikuti sejumlah Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di wilayah II Jawa Tengah.
“Status Pimpinan LPPM di Perguruan Tinggi itu penting, sebab beban dan tanggung jawab pimpinan LPPM sangat besar, terkait dua dharma dan dua standar di Perguruan Tinggi,” kata Dr Anita Trisiani, ketua LPPM Unisri sekaligus ketua panitia raker.
Hasil raker lainnya, lanjut dia, LPPM Perguruan Tinggi dengan klaster madya tetap diperbolehkan mengusulkan proposal Penelitian Dosen Pemula (PDP). Alasannya, sumber daya manusia (SDM) di Perguruan Tinggi dengan LPPM klaster madya, sebagian besar adalah dosen muda dalam hal kewenangan dan jabatan fungsional, sehingga tidak memenuhi syarat untuk mengakses hibah penelitian di luar PDP.
Ketua Forum Komunikasi LPPM Wilayah II Jawa Tengah Dr Sutomo meminta para anggota untuk aktif dan mau bekerja sama. Menurut dia, banyak manfaat yang didapat bila kita bekerja sama.
Pada kesempatan tersebut Rektor Unisri Prof. Sutardi lebih banyak menyoroti kinerja LPPM dalam melakukan penelitian dan pengabdian pada masyarakat. “Perlu ditingkatkan kinerja LPPM dalam penelitian dan pengabdian pada masyarakat,” tegasnya.