Previous slide
Next slide

Aiska University Sukses Jadi Tuan Rumah Acara Milad ‘Aisyiyah 107: Angkat Tema Perkokoh dan Perluas Dakwah Kemanusiaan Semesta

Surakarta – Minggu (19/05) pukul 08.00-12.00 WIB di laksanakan acara Resepsi Milad ‘Aisyiyah 107 yang dilaksanakan di Universitas ‘Aisyiyah Surakarta, Gedung Aula Siti Baroroh Baried Universitas Aisyiyah Surakarta. Tema Milad tahun ini ‘Memperkokoh dan Memperluas Dakwah Kemanusiaan Semesta. Acara tersebut dihadiri Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pimpinan Daerah Aisyiyah, Pimpinan Perguruan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di wilayah kota Surakarta dan sekitarnya, serta stakeholder serta seluruh partisipan yang hadir melalui zoom, karena acar milad tahun ini dilaksanakan secara hybrid. Kalam Ilahi Mahasiswa Prodi Kewirausahaan Universitas ‘Aisyiyah Surakarta tampil sebagai pembuka acara.

Dalam rangkaian Sambutan, yang pertama  adalah dari Rektor Universitas ‘Aisyiyah Surakarta, Ibu Riyani Wulandari, S.Kep, Ns., M.Kep. menyampaikan Puncak resepsi Milad ‘Aisyiyah ke 107 ini mengusung tema Mengokohkan dan Memperluas Dakwah Kemanusiaan Semesta, tema  tersebut sungguh menginspirasi, karena menegaskan pentingnya memperkuat pesan-pesan kebaikan, kasih sayang, dan keadilan dalam dakwah kita kepada sesama. Dakwah kemanusiaan adalah panggilan untuk mengedepankan nilai-nilai keadilan, belas kasihan, dan empati dalam setiap langkah kita sebagai umat manusia. Hal ini mengingatkan kita akan tanggung jawab moral kita untuk menjaga dan menghormati hak asasi setiap individu, tanpa memandang perbedaan agama, suku, atau latar belakang lainnya. Universitas ‘Aisyiyah Surakarta juga telah mengambil peran dalam mensukseskan dakwah kemanusiaan dalam berbagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan secara sinergi oleh dosen dan mahasiswa yang  tidak hanya untuk lingkup warga ‘Aisyiyah tetapi juga bagi masyarakat secara luas dan Kegiatan dakwah kemanusiaan dijadikan momentum bagi Universitas ‘Aisyiyah Surakarta untuk memperkuat komitmen dalam menyebarkan dakwah kemanusiaan semesta serta meneguhkan peran sebagai  bagian dari amal usaha  ‘Aisyiyah dalam misi kemanusiaan. Kami berharap dari acara Milad ‘aisyiyah  ke-107 ini memberikan spirit dan energy positif bagi  gerakkan ‘Aisyiyah yang kita cintai dan banggakan ini untuk selalu  penuh pengkhidmatan dalam menebar kebaikan pada satu barisan yang solid untuk selalu mendedikasikan bentuk pengabdian suci hanya pada jalan yang di Ridhoi Allah SWT semata.

Pidato Milad 107 ‘Aisyiyah oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Dr. Apt. Salmah Orbayinah, M.Kes  juga menyampaikan Milad sebagai refleksi rohani untuk memperbaiki dan menyempurnakan langkah baik sebagai gerakan perempuan indonesia. Memasuki abad kedua gerak dakwah ‘Aisyiyah memiliki pendekatan dan gagasan yang berbeda, dakwah bukan hal yang menakutkan justru merekatkan perbedaan dan menyamakan langkah dengan kolaborasi dan komunikasi. Kehidupan ‘Aisyiyah harus menjadi aktualisasi pembentukan khoirul ummah. Dalam politik kebangsaan ‘Aisyiyah menyebarkan nilai-nlai luhur pencerahan untuk menyuarakan pesan yang berbijak pada kebenaran, damai, demokratis dan berahklak mulia. Gerakan ‘Aisyiyah di seluruh tingkatan dituntut untuk semakin tanggap dan memahami serta memberi solusi atas masalah- masalah sosial. ‘Aisyiyah sebagai edukasi dan pencerahan  kepada generasi milenial ikut serta menghadapi dan mengatasi  masalah dari dalam maupun luar negeri. Ajaran islam bukan hanya teks yang harus dihafalkan tapi juga harus dipahami di amalkan. Semangat ketuhanan melahirkan kesholehan pribadi dan semangat kemanusiaan. Perempuan kemajuan dalam prespektif islam didorong untuk menjalankan keagamaan yang menyebarkan nilai-nilai kemanusian semesta yang rahmatan lil alamin.

Puncak acara milad  107 ‘Aisyiyah  juga dihadiri Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si, Amanat Milad 107 ‘Aisyiyah oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan ‘Aisyiyah bukan sekedar nama dalam sejarah, tetapi jiwa dalam  seluruh gerak langkah. Dalam sebuah teori sosiologi, sebuah pergerakan, jika memenuhi 5 elemen, yang  pertama adalah sistem keyakinan, 2 pelaku, 3 organisasi, 4 praksis, 5 simbol. Di dalam ‘Aisyiyah ada nilai yang hidup  yang lahir dari islam. Derajat perempuan dalam pandangan islam itu di cirikan 3 tinggi budi nya, banyak ilmu nya dan baik perbuatannya. ‘Aisyiyah hadir dan lahir di dalam dinamika pemikiran nilai, yang cenderung konservatif. ‘Aisyiyah dalam konteks nilai dan system keyakinan sudah mengambil posisi untuk wasatiyah berkemajuan. Perempuan dan laki laki mempunyai nilai kesamaan, nilai ini harus terus di jaga hidup dan di perkaya agar kita tidak hanya bergerak di kulit luar dari pergerakan ini tapi ada value nya, ada pondasi nya. Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah sudah mengadaptasai nilai ini menjadi formula risalah islam berkemajuan dan risalah perempuan berkemajuan. Pendidikan Muhammadiyah harus mengajarkan ilmu agama dan ilmu umum, bahwa perempuan itu sama hak dan derajat nya dengan kaum laki laki dan itu bukan tanda dari ketidak bermartabatan perempuan.

Dalam acara milad ‘Aisyiyah 107 yang diselanggarakan di Universitas ‘Aisyiyah Surakarta, terdapat penampilan spesial pembacaan puisi yang diciptakan langsung oleh Rektor Universitas ‘Aisyiyah Surakarta yang berjudul “Harmoni Kebangsaan, Suara dakwah Semesta”.  Puisi ini dibacakan langsung oleh Ibu Ketua Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah didampingi Rektor beserta Wakil Rektor Universitas ‘Aisyiyah Surakarta. (Humas/AISKA)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram