Semarang –
Dugderan menyambut bulan Ramadhan di Kota Semarang, disuguhkan dengan sesuatu yang baru dan inovatif. Hal itu dengan munculnya Becak Listrik Kampus Universitas Dian Nuswantoro (Becik-KU) serta dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berkeliling alun-alun Johar.
Kendaraan listrik yang dinamai Becik-KU itu merupakan karya dari dosen dan mahasiswa Udinus. Hal itu sesuai yang disampaikan Ketua Program Sarjana Teknik Elektro Udinus, Dr. Ir. M. Ary Heryanto, S.T., M.Eng. Adanya kendaraan tersebut juga menjawab ajakan pemerintah untuk beralih dari kendaraan berbasis bahan bakar minyak, menjadi energi terbarukan. Ungkapnya, hadirnya Becik-KU sebagai langkah Udinus khususnya Fakultas Teknik (FT) Dalam memeriahkan acara tahunan yang ada di Kota Semarang itu. Ia pun tak menyangka bahwa antusiasme dari masyarakat terhadap Becik-KU sangat luar biasa.
“Melalui inovasi ini, kami ingin mengenalkan inovasi dari Udinus dan memberikan hiburan bagi masyarakat Kota Semarang yang hadir di acara ini. Selain hari Minggu (3/3/2024), kami juga akan hadir di Kamis depan dan penutupan Dugderan,” tuturnya.
Becik-KU yang memiliki bentuk unik dengan dua baris kursi yang masing-masing bisa diisi dua orang. Layaknya becak, jumlah rodanya tiga dan terdapat mesin ada di belakang. Mesin ditenagai dengan listrik yang bisa di-charge atau juga dengan panel surya yang ada di bagian atas. Dalam wawancaranya, Ketua Pokja Kuliner Kauman Masjid Agung Semarang, Choirul Ihsan mengatakan Dugderan merupakan salah satu kegiatan yang mampu meningkatkan rasa kegembiraan bagi masyarakat Semarang. Ia pun mengapresiasi keikutsertaan Udinus dalam Dugderan tahun ini.
“Inovasi seperti Becik-KU yang ditampilkan Udinus juga menambah ilmu bagi masyarakat yang hadir acara tersebut. Semoga inovasi-inovasi Udinus terus bertambah dan mampu bermanfaat bagi masyarakat luas,” imbuhnya.
Kegiatan Dugderan yang rutin dilaksanakan tiap tahunnya di Semarang, merupakan suatu upacara yang dilaksanakan tiap menjelang datangnya bulan Ramadhan. Upacara ini merupakan cerminan dari perpaduan tiga etnis yang mendominasi masyarakat Semarang yakni etnis Jawa, Tionghoa dan Arab. Pada tahun 2024, Dugderan berlangsung pada 28 Februari 2024 kemarin.
Satu di antara pengunjung yang berkesempatan menaiki Becik-KU, Nurul, mengaku senang dan takjub dengan inovasi dari Udinus. menurutnya, Becik-KU memiliki desain unik serta menarik minat banyak orang. Saat menaiki kendaraan listrik itu, ia berkeliling bersama dengan keluarganya. “inovasinya unik dan saya beruntung bisa mengendarainya bersama dengan anak dan suami saya. Saya dan keluarga banyak mendapatkan informasi dari inovasi itu. Semoga bisa segera diterapkan di Kota Lama Semarang,” tutupnya. (Humas UDINUS)