Dalam rangka meningkatkan kualitas hasil penelitian dosen, Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Politeknik Harapan Bersama mengadakan Klinik Drafting Kekayaan Intelektual dan Paten pada Rabu, 31 Juli 2019 di Aula Politeknik Harapan Bersama. Kegiatan yang diikuti oleh 72 peserta dari berbagai perguruan tinggi dari Tegal, Brebes, Pekalongan, Semarang dan Jakarta ini diisi oleh 2 pembicara, Ir. Aslin Sihite dan Ir. Sahat Manihuruk dari Subdit Pemeriksaan Paten Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM.
Riky Ardiyanto selaku Ketua Panitia mengatakan tujuan diadakan kegiatan Klinik Drafting Kekayaan Intelektual dan Paten adalah agar para dosen semakin berinovasi dalam penelitian hingga hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dipatenkan, sehingga akan semakin mempunyai nilai hasil penelitian tersebut. Sementara itu, Wakil Direktur 1 Politeknik Harapan Bersama Arfan Haqiqi Sulasmoro, M.Kom menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk mendorong dosen dalam peningkatan penelitian yang dilakukan, memang telah banyak dosen yang mempunyai Hak Cipta namun perlu ada peningkatan hingga Paten.
Dalam materi yang disampaikan, Ir. Aslin Sihite menyampaikan hasil penelitian yang akan diajukan paten bukan harus sebuah penelitian yang baru, namun bisa merupakan inovasi dari hasil penelitian yang sudah ada. Jadi bukan hal sulit para dosen dapat mempunyai hak paten, kuncinya adalah mau berkarya, berinovasi, dan mengajukan paten ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM.
Ir. Sahat Manihuruk menegaskan bahwa para dosen punya kewajiban ikut serta dalam memajukan bangsa, salah satu caranya adalah dosen harus selalu giat dan serius dalam melaksanakan penelitian, terlebih penelitian yang hasilnya dapat dibawa ke ranah industri tidak hanya berakhir di jurnal saja, karena hasil penelitian yang telah dipatenkan dapat diajukan ke industri agar apa yang telah diteliti bisa bermanfaat. Perlu adanya kerjasama antara Peguruan Tinggi dengan Perusahaan untuk mendukung tercapainya hal tersebut sehingga tercipta sinergi antara akademisi dengan pihak industri.