Previous slide
Next slide

Tim LPPM UMP Pengabdian Internasional di Kualalumpur

Tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) adakan pengabdian Internasional di Kualalumpur Sabtu-Senin,  (12-14/8/2023).

Pengabdian yang dilaksanakan di tiga Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah (PRIM) itu bekerjasama dengan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia. Ketiga PRIM tersebut yakni, Kampung Baru, Kampung Pandan dan Gombak dengan diikuti sedikitnya 50 orang warga Ranting setempat.

Salah satu tim pengabdian LPPM UMP Dr Ugung Dwi Ari Wibowo menyampaikan materi tentang Digital Parenting. Menurutnya peran orang tua dalam era digital sekarang ini sangat penting untuk memantau aktivitas anak dalam menggunakan HP.

“Tanpa kontrol orang tua anak-anak bisa menyalah gunakan HP untuk hal-hal yang belum pantas. Misalnya dalam menonton youtube atau game dewasa. Oleh karena itu HP untuk anak harus diseting agar bisa dikendalikan orang tua,” ungkapnya.

Tim pengabdian lain, Drs Sri Harmianto MPd menyampaikan pedoman tentang pengelolaan PAUD di PRIM Gombak yang sedang merintis pendirian PAUD. Ia mengatakan, untuk menarik siswa PAUD maka kondisi ruang belajar harus ditata agar menyenangkan bagi anak.

“Salah satu cara untuk memberikan kebebasan atau kemudahan belajar misalnya dengan membuat sentra-sentra. Anaka-anak juga perlu diajak untuk belajar di luar ruang agar bisa mengenal dunia luar sekaligus belajar bersama,” ungkapnya.

Sementara itu, Drs Karma Iswasta Eka MSi yang juga tim pengabdian LPPM UMP menyampaikan materi Household Waste Management di Kampung Pandan. Menurutnya, paradigma pengelolaan limbah rumah tangga sekarang harus beda dengan dahulu. Jika era dulu banyak limbah yang dibuang ke TPA sekarang harus lebih sedikit.

“Cara yang dapat digunakan oleh rumah tangga adalah dengan memilah sampah menjadi 3 bagian, yaitu limbah organik, limbah daur pakai dan limbah daur ulang. Limbah daur pakai adalah limbah yang bisa diproses kembali  oleh industri menjadi bahan lain, misalnya jenis jenis plastik dan kertas,” ungkapnya.

Dijelaskan Eka, limbah daur pakai adalah bagaimana memanfaatkan limbah untuk keperluan lain, misalnya botol plastik yang dikreasi menjadi pot tanaman hias meja atau pot tanaman hydroponik.

“Limbah organik bisa dimanfaatkan kembali untuk membuat pupuk organik cair (POC). Jika ini diproses oleh rumah tangga maka kebutuhan biaya pembelian pupuk tanaman akan terkurangi karena bisa membuat sendiri. Dengan cara manajemen limbah seperti ini maka akan banyak kebermanfaatannya dan sekaligus mengurangi limbah yang dibuang ke TPA, demikian penegasan Eka dalam pengabdiannya di PRIM Kampung Pandan,” pungkasnya.

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram