SEMARANG – Senin, 23 September 2024 sebanyak 120 perwakilan dari perguruan tinggi daerah Jawa Tengah menghadiri salah satu acara Kedaulatan Indonesia dalam Reka Cipta (KEDAIREKA) yaitu “Reka Talks” dengan topik “Peluang Kolaborasi melalui Ekosistem“. Acara ini dilaksanakan di Gedung A, Kantor LLDIKTI Wilayah VI sebagai tuan rumah. Pembahasan utama pada pertemuan ini berbincang seputar Ekosistem Kedaireka, Matching Fund, dan detail skema Dana Padana.
KEDAIREKA mengadakan Rekatalks untuk memperjelas pengertian dan skema Dana Padana. Dana Padana sendiri membantu pendanaan sebuah mitra dan perguruan tinggi agar dapat merealisasikan inovasi mereka sesuai dengan prosedur dan seleksi yang berlaku.
Acara ini dibuka dengan sambutan dari Kepala LLDIKTI Wilayah VI, Dr Bhimo Widyo Andoko, S.H., M.H. Beliau berharap acara ini dapat mendorong adanya kerjasama secara nyata agar meningkatkan mutu pendidikan tinggi dari asal perguruan tinggi.
“LLDIKTI VI berusaha semaksimal mungkin untuk tetap terhubung dengan berbagai mitra agar kampus merdeka tetap terlaksana. LLDIKTI VI terhubung dengan bursa kampus mandiri, tepat mitra langsung terhubung dengan prodi. Bursa ini terinspirasi dari KEDAIREKA, dengan menghubungkan semua portal dan memaksimalkannya”, ucap Kepala Bagian Umum LLDIKTI Wilayah VI, Adhrial Refaddin, S.IP., M.PP.
Direktur PMO Ekosistem KEDAIREKA, Dr. dr. Martissya Hermita, M. Si, M. Ikom & Koordinator Program dan Substansi PMO KEDAIREKA, Dr. Ruddy J. Sunatril sebagai narasumber dalam acara ini menyampaikan materi dan membedah kasus dari beberapa proposal yang sempat memiliki permasalahan.
Koordinator PMO, Ruddy, menjelaskan tentang program-program KEDAIREKA dan fungsi detail dari program tersebut. Pada pertemuan ini juga diambil beberapa contoh nyata proposal yang mengalami permasalahan baik dalam administrasi maupun detail lainnya.
Selain pemecahan materi, Direktur PMO Ekosistem KEDAIREKA juga menambahkan detail dari skema 2025 yang akan di gunakan segera setelah terbit. Beliau berkata tidak akan banyak yang berubah dari skema tahun ini ke skema tahun 2025 besok. Sebagai salah satu reviewer proposal, Ia berkata bahwa reviewer bersifat memberi masukan dan saran agar proses pendanaan dapat berjalan dengan lancar dan sesuai harapan. Pada kegiatan ini juga disampaikan detail dari pembagian kategori skema proposal agar seluruh proposal yang diajukan dapat ditelaah dulu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan luaran dari tiap proposal.
“Semoga setelah acara ini, khusus untuk LLDIKTI Wilayah VI diharapkan mengalami kenaikan jumlah proposal. Mengingat bahwa tahun kemarin hanya sekitar 160 proposal yang masuk.”, ucap Ruddy selaku Koordinator PMO. (Berita dan Foto : Humas LLDIKTI VI)