Previous slide
Next slide

Awali Tahun 2024, LLDIKTI Wilayah VI Sukses Gelar Rapat Koordinasi Pimpinan BP dan Pimpinan PTS Se Jawa Tengah

Pembukaan acara Rapat Koordinasi Pimpinan Badan Penyelenggara & Pimpinan Perguruan Tinggi di Lingkungan LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah Tahun 2024 (10/01)

Semarang – Kebijakan Merdeka Belajar Eps. 26 dan Sosialisasi Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi telah diluncurkan pada akhir tahun lalu. Namun diseminasi kebijakan tersebut dipandang perlu agar tersampaikan secara lebih komprehensif khususnya pemahaman yang utuh terhadap transformasi Standar Nasional dan Akreditasi Pendidikan Tinggi kepada Brayat Agung Pendidikan Tinggi di lingkungan LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah dan masyarakat umum. Atas dasar latar belakang tersebut, dan untuk memulai awal tahun 2024, LLDIKTI Wilayah VI kembali menggelar Rapat Koordinasi Pimpinan Badan Penyelenggara & Pimpinan Perguruan Tinggi di Lingkungan LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah Tahun 2024.

Bertempat di Grand Ballroom PO Hotel Semarang pada Rabu (10/01), acara Rapat Koordinasi (Rakor) kali ini mengangkat tema “Brayat Agung Pendidikan Tinggi Jawa Tengah Terus Bergerak Bersama Mendorong Transformasi Pendidikan Tinggi”. Acara ini turut dihadiri oleh lebih dari 500 peserta unsur Pimpinan Badan Penyelenggara (BP) dan Pimpinan Perguruan Tinggi dari seluruh wilayah Jawa Tengah.

Kepala LLDIKTI Wilayah VI Bhimo Widyo Andoko, S.H., M.H., dalam sambutan pembukaan menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kehadiran seluruh peserta, sebagai tanda bahwa seluruh peserta Brayat Agung Pendidikan Tinggi Jawa Tengah memiliki komitmen tinggi dalam mengawal penyelenggaraan dan pengelolaan Perguruan Tinggi yang bermutu dan berdaya saing. “Mari kita Terus Bergerak Bersama menyelesaikan semua kendala yang kita temui, bertransformasi ke arah yang lebih baik, secara khusus terkait dengan Standar Nasional dan Akreditasi Pendidikan Tinggi, dan semoga semua pihak dapat memperoleh hasil yang terbaik.” tutur Bhimo.

Sekretaris Jenderal Kemendikbud Ristek Ir. Suharti. M.A., Ph.D., dalam sambutannya secara virtual menyampaikan tentang tantangan Pendidikan tinggi di Jawa Tengah. Dalam hal ini, Suharti kemudian menyampaikan tentang program-program Kementerian yang relevan yang dibutuhkan oleh Masyarakat baik berupa peluncuran KIP Kuliah, program MBKM, program Anti kekerasan seksual di perguruan tinggi dan mendorong program kerjasama mitra sehingga secara kolektif Perguruan tinggi swasta di Jawa Tengah dapat meningkatkan akses pendidikan ke masyarakat luas.  “Dengan jumlah penduduk Jawa Tengah yang cukup besar, perlu ada pemerataan pendidikan baik melalui peningkatan akses dan menutup kesenjangan kualitas pendidian tinggi di Jawa Tengah agar ada kesejahteraan bagi masyarakat yang mampu berdaya saing dan berkontribusi pada pengembangan Sains.“ tutur Suharti.

Selanjutnya sesi panel diskusi terkait Implementasi Kebijakan Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 bagi PT Akademik dan Vokasi dipandu moderator Prof. Dr. Ir. Muji Setiyo, S.T., M.T., menghadirkan narasumber Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Dr. Ir. Kiki Yuliati, M.Sc. dan Direktur Kelembagaan Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Dr. Lukman, S.T., M.Hum.

Dalam sesi panel dibahas terkait peningkatan kualitas mutu Pendidikan tinggi secara menyeluruh. Kiki menyampaikan dibutuhkan kepercayaan dengan teknologi dan perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat cepat dihadapi oleh anak didik dan PTS saat ini harus mengejar perkembangan ini. “Oleh karenanya dibutuhkan implementasi MBKM secara komprehensif karena perlu kolaborasi baik antar PTS ataupun dengan industry. Bagaimana dunia industry bisa bekerjasama dengan PTS apabila tidak mengenalnya. Maka dari itu kemitraan menjadi suatu keharusan.” kata Kiki.

Menurutnya implementasi kebijakan Permendikbud No 53 tahun 2023 bagi akademik dan vokasi juga harus disikapi oleh pengelola sekolah vokasi. Termasuk pengelola sekolah vokasi harus mampu mengupayakan relevansi di tiga hal yakni dari sisi kompetensi, jumlah, dan tempat. ”Pendidikan Vokasi harus responsif dan peka atas kebutuhan DUDI dan juga mampu berkolaborasi dengan pemerintah daerah setempat,” jelasnya.

Sedangkan Lukman memberi penekanan pada peningkatan kualitas dengan otomasi sistem akreditasi. “Tata kelola akreditasi memang saat ini cukup rumit, namun akan kita potong birokrasinya dengan otomatisasi akreditasi, dan kami akan dampingi sehingga tidak ada lagi perguruan tinggi yang tidak terakreditasi, khususnya di Jawa Tengah” tutur Lukman.

”Dengan peraturan itu, sehingga standar pendidikan tinggi pun fleksibel. Contohnya, setiap prodi (program studi) bisa berbasis perguruan tinggi, media pembelajaran yang dulunya luring, bisa daring, dan kemudahan yang sifatnya fleksibel lainnya, disesuaikan dengan kondisi saat ini. Sehingga beberapa hal harus disesuaikan dengan karakter PT. Karenanya standar nasional PT pun kita sesuaikan, saat ini kita buat standarnya fleksibel. Contohnya dosen tidak berbasis prodi tapi berbasis PT, bisa menggunakan pembelajaran bersama, kemudian metode pembelajaran yang dulu luring sekarang bisa daring, sekarang kita sesuaikan,” jelasnya.

”Oleh karena itu, akreditasi pun kita sesuaikan dengan kondisi saat ini. Jadi kita tidak mau membebani birokrasi dosen dan dan Perguruan Tinggi. Kalau dulu, kita mengenal akreditasnya unggul, baik sekali, baik, A atau B atau C, sekarang disederhanakan. Sekarang terakreditasi atau tidak terakreditasi, kalau ingin berbeda dengan PT lain, silakan akreditasinya ke Unggul. Kalau ingin berbeda lebih lagi, silakan akreditasinya Internasional. Sehingga, silakan memilih senyamannya PT, yang jelas akreditasi wajib saat ini akan diambil alih pembiayaannya oleh pemerintah,” tambah Lukman.

Sesi panel tersebut ditutup oleh konklusi yang disampaikan Dr. Sri Suciati, M. Hum. “Sapa sing tatag lan teteg bakal tutug.  Barang siapa  yang tabah dan kuat pendirian, konsisten berusaha, dialah yang akan sampai pada tujuan.Gak usah minder dengan perguruan tinggi  yang lebih dulu bersinar. Langit luas membentang, masih cukup menampung banyak bintang. Menanti kita yang punya keberanian.” pungkas Sri Suciati.


Pencanangan “Bergerak Bersama” Brayat Agung Pendidikan Tinggi Jawa Tengah

Dalam acara Rakor ini, turut dilaksanakan Penandatanganan “Komitmen Bersama Brayat Agung Pendidikan Tinggi Jawa Tengah Terus Bergerak Bersama Mendorong Transformasi Pendidikan Tinggi” dilanjutkan dengan pencanangan “Bergerak Bersama” secara simbolis dengan menancapkan Gunungan Wayang oleh Kepala LLDIKTI Wilayah VI, Ketua ABPPTSI Wilayah Jawa Tengah, dan Ketua APTISI Wilayah VI Jawa Tengah, dengan disaksikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi dan Direktur Kelembagaan DIKTI. Hal ini sebagai wujud komitmen LLDIKTI Wilayah VI, ABPPTSI Wilayah Jawa Tengah, dan APTISI Wilayah VI Jawa Tengah untuk Bergerak Bersama mendorong transformasi Pendidikan Tinggi khususnya bagi perguruan tinggi di wilayah Jawa Tengah di tahun 2024.

Dalam gelaran Rakor kali ini turut didukung USM TV dan dimeriahkan penampilan Gratia Choir UNIKA Soegijapranata. Selain itu dilakukan juga peluncuran lagu “Bergerak Bersama” (Pencipta: Natanael Ruddy Prihastomo) diiringi flashmob oleh tim LLDIKTI6 diikuti seluruh peserta, serta hiburan musik dari Aviel Entertainment. (Humas/LL6)


Foto Galeri:

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram