Semarang –
Empat mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) berhasil mendapatkan pendanaan dari pemerintah melalui kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2023. Melalui pendanaan itu mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Udinus menciptakan Closeatizer, yakni alat sterilisator otomatis untuk toilet duduk. Closeatizer itu dibuat sebagai alat yang mampu memutus rantai infeksi sehingga menekan penyebaran penyakit. Pada perancangannya, melibatkan empat mahasiswa FT Udinus yang diketuai oleh Eva Natalia Pramesti dari Program Studi (Prodi) S-1 Teknik Biomedis dengan tiga anggotanya yakni Shafa Salsa Fadhila dari Prodi S-1 Teknik Biomedis, Wahyu Alfani dan Bramandika Kunni Zulfikar dari Prodi S-1 Teknik Elektro. Mereka berhasil mendapat pendanaan untuk kategori PKM Karsa Cipta (KC).
Ketua Tim Eva –sapaan akrabnya– menjelaskan bahwa inovasi tersebut merupakan alat tambahan atau add on untuk toilet duduk. Beberapa keunggulan yang ditawarkan adalah bentuknya yang portable sehingga memudahkan proses instalasi. Untuk penggunaannya hanya perlu mendekatkan tangan ke sensor sudah dilengkapi pada alat Closeatizer. “Alat ini kami lengkapi dengan sensor sehingga Secara otomatis lengan closeatizer akan menyemprotkan cairan desinfektan dan menyeka seluruh permukaan dudukan toilet. Maka sudah tidak perlu menyemprotkan desinfektan secara manual,” jelasnya.
Anggota Tim Shafa menambahkan bahwa inovasi mereka memiliki detektor untuk level cairan desinfektan, sehingga akan ada pemberitahuan apabila cairan desinfektan akan habis. Keunggulan lainnya bisa dipasangkan dengan berbagai model toilet duduk. Sehingga pengguna tidak perlu mengganti toilet duduk yang sudah ada. “Inovasi kami juga lebih terjangkau apabila dibandingkan dengan toilet duduk yang memiliki fitur sterilisator. Harapannya Closeatizer dapat bermanfaat dan memberikan dampak positif di masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu Dosen Prodi S-1 Teknik Biomedis serta Pendamping Tim PKM Dita Ayu Mayasari, S.T., M.Biotech., menyampaikan bahwa produk tersebut dibuat di Laboratorium Instrumentasi Medis milik Fakultas Teknik Udinus. Closeatizer juga telah diuji coba di beberapa toilet di Udinus dan menunjukan hasil yang memuaskan. Menurutnya PKM sebagai sarana untuk mahasiswa untuk membangun keragaman intelektual mereka. “Mahasiswa akan terus kami dorong untuk mengikuti kegiatan positif seperti ini. Terbaru, inovasi mereka sudah kami pandu untuk mendapatkan perlindungan kekayaan intelektual dan harapannya bisa dikomersialisasi,” tutupnya (Humas/Udinus)
