SOLO – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menggelar Workshop dengan tema : “Pengembangan Pusat Studi,” pada Selasa, (10/10), di Ruang Sidang Lt., 2, Gedung Edutorium K.H., Ahmad Dahlan UMS Jl., Adi Sucipto No., 33, Solo.
Ketua Pelaksana, Dr., Ambarwati, M.Si., mengatakan acara itu merupakan salah satu Program Kerja dari Forum Komunikasi (FORKOM) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Perguruan Tinggi Jawa Tengah.
“UMS menjadi tuan rumah FORKOM LPPM dengan tema yang sudah ditentukan, dan kita mendapatkan tema Pengembangan Pusat Studi,” jelasnya.
Sehingga menghadirkan 3 narasumber yang diharapkan bisa membagikan pengalaman sesuai dengan bidang yang mereka kuasai.
Dia juga memberitahukan bahwa Lembaga Riset dan Inovasi (LRI) UMS telah memberikan hibah Pengembangan Pusat Studi di UMS untuk Capacity Building.
“Tahun ini kita memberikan hibah pengembangan pusat studi yang besaran per-proposalnya 100 juta, dengan tujuan mengembangkan pusat studi yang ada di UMS untuk capacity building. Tahun pertama memang baru 7 pusat studi, insyaallah tahun depan kita buka lagi,” papar Ambarwati, yang juga sebagai Kepala Bidang Riset di LRI UMS.
Sehingga nanti, lanjut dia, harapannya semua riset berbasis pusat studi. Pusat studi di UMS maju, dan bisa mendapatkan pendanaan-pendanaan dari luar negeri, mereka bisa hidup sendiri dengan projek-projek yang mereka dapatkan.
Ambar berharap kedepannya semua dosen riset berbasis per-kelompok, karena riset berbasi kelompok memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan dengan riset per-individu.
Ketua FORKOM LPPM Jawa Tengah, yang diwakili oleh Dr., H., Agus Wibowo, S.H., M.Si., dalam sambutannya mengucapkan terimakasih atas terselenggaranya Workshop Pengembangan Pusat Studi di UMS yang begitu terencana dan sangat baik.
“Saya bangga pada UMS, karena memiliki tempat tersendiri yg sangat menawan untuk mengadakan acara dan sangat luar biasa,” lanjutnya.
Dia berharap, semoga para peserta yang mengikuti acara tersebut, selalu mendapatkan ridho dari Allah SWT.
Rektor UMS, Prof., Dr., Sofyan Anif, M.Si., mengatakan pengembangan bahan ajar yang paling baik adalah dari hasil riset.
“Karena sudah tidak berbicara mengenai konseptual, tapi hasil riset berbicara mengenai data,” jelas Rektor UMS itu.
Maju dan tidaknya suatu negara, lanjut dia, bergantung pada Guru atau Dosen. Jika banyak perguruan tinggi yang maju, pasti negaranya juga maju.
Sofyan sangat senang karena dapat memberikan apresiasi, dan berharap semoga kemajuan yg dicapai dalam forum itu dapat diberikan kepada bangsa dan negara Indonesia.
Dipandu oleh dua moderator : Prof., Kun Harismah, Ph.D. ; dan Prof., Ir., Sarjito, M.T., Ph.D. Acara tersebut menghadirkan 3 pembicara, yaitu :
(1) Prof., Dr., Phil., Hermin Indah Wahyuni, M.Si., dari Tim Pakar Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (DRTPM), dengan Tema : ‘Hibah Pusat Unggulan Ipteks (PUI) untuk Akselerasi Riset Unggulan Perguruan Tinggi.’ Kemudian,
(2) Prof., Dr., Apt., Edy Meiyanto, M.Si., Ketua Cancer Chemoprevention Research Center (CCRC) Universitas Gajahmada (UGM), dengan Tema : ‘Sharing Pengalaman Pengelolaan Cancer Chemoprevention Research Center (CCRC)’, dan
(3) Ir., Sri Sunarjono, M.T., Ph.D., Ketua Lembaga Riset dan Inovasi UMS, dengan Tema : ‘Sharing Pengalaman Perumusan Pengembangan Pusat Studi di UMS.’
(Sumber : Yusuf/Humas_UMS)