Previous slide
Next slide

Empat Mahasiswa Hukum UMP Ikuti Forum Internasional ASEAN Classroom

Empat mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) berhasil mengikuti forum Internasional ASEAN Classroom. Pelepasan dilakukan di ruang Wakil Rektor I, Senin (18/9/2023) kemarin.

Wakil Rektor I Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Assoc Prof Dr Ir Aman Suyadi MP berpesan agar mahasiswa harus optimis bisa bersaing dengan perguruan tinggi lainnya, karena UMP adalah perguruan tinggi yang sudah terakreditasi Unggul.

“Mudah-mudahan sukses, harus yakin bisa bersaing dan tidak boleh minder, harus percaya diri karena kalian berasal dari perguruan tinggi yang terakreditasi Unggul sehingga tidak pantas kalian merasa minder”, katanya.

Lebih lanjut ia berharap kegiatan ini bisa membawa manfaat bagi prodi dan Fakultas Hukum UMP. “Harapannya kegiatan ini dapat membawa banyak manfaat, bagi mahasiswa, bagi akreditasi program studi dan Fakultas Hukum, dan ini bagian dari internasionalisasi UMP juga,” jelasnya.

Dijelaskan, Forum ASEAN Classroom ini di prakarsai oleh Universiti Sains Islam Malaysia (USIM) dan berkolaborasi dengan Universiti Teknologi Malaysia (UTM) yang akan berlangsung tanggal 20-26 september mendatang di Kuala Lumpur dan Malaka.

Dosen Fakultas Hukum, Dr Yusuf Saefudin SH MH mengatakan kegiatan ini memiliki berbagai rangkaian kegiatan, mulai dari workshop, pengenalan budaya melayu hingga event budaya masing-masing dengan tujuan menguatkan persahabatan generasi muda se-ASEAN.

“Kita disitu akan bertukar Pengetahuan, bertukar Kebudayaan masing-masing, dan yang jelas untuk menguatkan persahabatan di generasi muda Mahasiswa di ASEAN,” katanya.

Lebih lanjut ia berharap dengan kegiatan ini mahasiswa bisa menambah pengetahuan, menambah semangat kompetisi, peduli dan menjunjung tinggi budaya lokal yang dimiliki.

“Mudah-mudahan dengan mengikuti kegiatan ini UMP mempunyai jaringan yang luas, kemudian jiwa kompetisi lebih meningkat, knowledge lebih mempuni dan menjunjung tinggi kearifan lokal yang dimiliki, artinya tetap mendunia tetapi tetap memegang teguh kearifan lokal,” pungkasnya.

(Sumber : Biro Humas dan Promosi/Universitas Muhammadiyah Purwokerto)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram