Senin (17/07) Universitas Tunas Pembangunan Surakarta (UTP) menginjak usia ke-43. Bagi sebuah instansi pendidikan angka 43 tentu memiliki makna tersendiri dan penuh arti. Banyak pencapaian yang tentunya sudah diraih selama 43 tahun silam. Tantangan demi tantangan tentu sudah dilewati, hingga terus eksis melahirkan para generasi tunas pembangunan yang mencerminkan dengan tri ciri UTP yaitu pelopor, mandiri, dan patriot. Disamping itu, prestasi dari mahasiswa tentu tak diragukan lagi, baik akademik maupun non akademik seperti olahraga dalam kejuaraan nasional maupun internasional. Maka tak heran kata JUARA dijadikan Jargon oleh UTP.
Rektor UTP, Prof. Winarti memaknai usia 43 tahun usia UTP dengan rasa syukur, mengingat di era yang akan memasuki industry 5.0 teknologi sangat menguasai manusia, maka UTP di usianya ke-43 ikut serta membangun generasi yang ahli dalam menguasai teknologi sekaligus mengkokohkan generasi yang bermartabat.
“Usia 43 ini Mengingatkan kepada kita semua bahwa bahayanya penciptaan, penguasaan teknologi diera industry 5.0 ini tanpa didasari rasa kemanusiaan akan menghancurkan bangsa, sehingga UTP membangun generasi, khususnya generasi Z yang ahli dan menguasai teknologi, sekaligus mengokohkan generasi yang bermartabat”, ungkap Prof. Winarti.
Dalam merayakan Dies Natalis ke-43, serangkaian agenda tentu sudah disiapkan dan tentunya berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Setiap fakultas pun juga dituntut untuk memiliki kegiatan untuk memeriahkan Dies Natalis. Danang Adhi Kusuma selaku Ketua Dies Natalis UTP tahun ini mejelaskan serangkaian kegiatan yang sudah dimulai sejak bulan Juni lalu.
“Tahun ini kita memang berbeda dari tahun sebelumnya, Fakultaspun juga wajib membuat kegiatan untuk memeriahkan Dies kali ini, seperti di FKIP bulan Juni lalu mengadakan Festival Goara-Goara pertama yaitu Festival gabungan olahraga tradisional atau permainan tradisional, lalu di FEB mengadakan lomba Mobile Legend untuk pelajar dan umum, FT mengadakan lomba band dan festival musik serta FP mengadakan kegiatan pembagian bibit tanaman di CFD Solo”, jelas Danang.
Selanjutnya Danang juga menceritakan agenda inti yang dilaksanakan di universitas antara lain ziarah ke makam pendiri UTP yang dilaksanakan pada hari Kamis (13/07), tirakatan, wayangan dan rapat senat terbuka. Untuk tirakatan akan ada talkshow bersama Ketua Dewan Pembina Yayasan Perguruan Tinggi Tunas Pembangunan Surakarta (YPTTP) Drs. Emon Prasetyo, lalu dilanjutkan wayangan dengan mengundang dalang yang sekaligu alumni FP UTP, yaitu Dr. Ir. Ki Warseno Slenk, M.Si dengan lakon Pandawa Binangun yang digelar di kampus 1 UTP, Puncaknya pada hari Senin, 17 Juli 2023 akan diadakan rapat senat terbuka di Kampus 2 UTP, Cengklik, Surakarta.
“Dalam rapat senat nanti akan ada orasi ilmiah dari doktor baru yaitu Dr. Susilaningtyas Budiana K, S.E., M.Si, dilanjutkan ceremony pemberian penghargaan oleh pimpinan dengan kategori Guru Besar baru, Doktor baru, dosen teladan, mahasiswa teladan, alumni teladan, penghargaan khusus untuk mahasiswa NPC yang berprestasi internasional hingga penghargaan untuk tendik atau tenaga kependidikan. Tak hanya itu saja pada bulan Agustus nanti masih ada rangkaian lanjutan acara Dies natalis antara lain seminar Internasional dan jalan sehat. 2 kegiatan ini biasanya juga rutin masuk agenda Dies natalis UTP.”, imbuhnya.
Lebih lanjut, Prof. Winarti selaku rektor UTP mengutarakan harapannya untuk UTP yang menginjak usia ke-43 agar bisa ikut mencerdaskan bangsa dengan menanamkan nilai-nilai Tri Ciri UTP, yaitu patriotisme, kepeloporan dan kemandirian.
“Saya berharap Dies Natalis ke-43 ini UTP bisa ikut mencerdaskan bangsa dengan menanamkan nilai-nilai patriotisme, kepeloporan dan kemandirian yang tetap mengedepankan nilai-nilai budaya dan kemanusiaan, serta mengokohkan martabat bangsa, sehingga dengan kemajuan teknologi, tidak akan menggeser peradapan kita. Bangsa indonesia tetap dikenang dimata dunia sebagai bangsa yang bermartabat”, harap Rektor UTP.
