Previous slide
Next slide

Kembali 2 Taruna Politeknik Bumi Akpelni Dapat Kesempatan Belajar Luar Negeri

Masjid Kapal Pesiar Politeknik Bumi Akpelni (foto: Humas Akpelni)

“Tidak ada batasan untuk belajar, baik secara waktu, tempat, ataupun metode. Bukan soal kuantitas yang didapat, melainkan seorang individu mau mengosongkan gelasnya untuk menerima sebanyak mungkin pembelajaran dari kesempatan yang diberikan.”

Hal itu disampaikan Perdana Rafi, salah satu mahasiswa penerima program beasiswa Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2023 dari Politeknik Bumi Akpelni program studi Teknologi Rekayasa Operasi Kapal Angkatan 57 tahun masuk kuliah 2021 dan akan memasuki semester 5, yang berkesempatan untuk merasakan kuliah selama satu semester di luar negeri. Perdana Rafi juga cukup beruntung karena tidak hanya mendapatkan beasiswa IISMA 2023 namun juga memperoleh beasiswa dari perusahaan pelayaran ternama PT. Samudera Indonesia untuk biaya kuliah serta praktek laut dan kerja, menambah semangat belajarnya, tuturnya dengan wajah berseri penuh kebahagiaan.

Rafi, begitu sapaan akrabnya, tidak lolos sendirian, karena Angga Jonathan salah satu taruna program studi Transportasi Laut Angkatan 57 tahun masuk kuliah 2021 yang akan memasuki semester 5 asal Batam juga lolos di IISMA 2023, sehingga total Politeknik Bumi Akpelni mampu memperoleh 2 kesempatan bagi 2 Taruna yang sangat aktif dalam kegiatan Bahasa Inggris dikampusnya. Mereka menjadi satu dari 1.692 mahasiswa Indonesia yang lolos program IISMA dari program yang dicanangkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) tersebut. Adapun program ini untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa mengikuti mobilitas internasional ke perguruan tinggi terbaik dunia selama satu semester atau selama 4 – 6  bulan dengan pembiayaan dari pemerintah Indonesia.

Setelah menjalankan proses seleksi secara masif mulai dari tingkat perguruan tinggi hingga tingkat nasional, Angga Jonathan dan Perdana Rafi berhasil terpilih pada Nelson Marlborough Institute of Technology di New Zealand dalam area studi Marine and Maritime sesuai bidang perkuliahannya di Politeknik Bumi Akpelni.

Tidak hanya sekadar memilih, namun mata kuliah yang mereka pilih bertujuan untuk lebih mengenal sistem teknologi dan perkembangan maritim di New Zealand.  Lebih dari itu, mata kuliah yang mereka pilih juga sebagai bentuk pembelajaran agar dapat mengimplementasikan ilmunya saat pulang ke Indonesia nanti.

Dengan proses pendaftaran dan seleksi yang cukup panjang, Angga dan Rafi merasa tantangan terbesarnya adalah melawan dirinya sendiri. Sebelum mengikuti IISMA, mereka memberikan tips bagi mahasiswa yang tertarik pada program ini, dapat memulai dengan mempertanyakan diri sendiri terlebih dahulu. Sehingga muncul self awareness yang menjadikan setiap individu autentik.

Bagi mereka, ada dua hal penting yang harus dipersiapkan matang jauh hari sebelum studi di IISMA, yaitu, Pertama, Proses mencari tahu lebih dalam tentang IISMA. Tidak hanya melalui satu sumber, bisa melalui alumni IISMA, story Instagram IISMA dari berbagai host university, sampai ke webinar atau media sosial yang memang banyak sharing tentang pengalaman IISMA. Kedua, Mentalitas growth-mindset. Fokus ke tujuan dan selalu berusaha untuk belajar sebanyak-banyaknya.

“Harapan saya, kedepannya teman-teman lain juga bisa melihat bagaimana beasiswa ini menjadi kesempatan untuk upgrade diri sendiri, sementara untuk para awardee, harapan saya bisa memaksimalkan kesempatan ini untuk menyerap pembelajaran sebanyak-banyaknya,” tutur Angga dengan penuh semangat.

Politeknik Bumi Akpelni sebagai salah satu Perguruan Tinggi Swasta dibawah naungan LLDIKTI Wilayah VI memiliki banyak prestasi di bidang maritim baik telah dicapai oleh para Pendidik maupun Tarunanya di seluruh dunia. Selain kesempatan emas untuk menunjukan pada dunia mengenai kualitas pendidikan di Politeknik Bumi Akpelni namun juga memberikan inspirasi bagi Taruna Maritim lainnya di seluruh Indonesia. (Humas/Akpelni)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram