JAKARTA – Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mengundang beberapa Pemerintah Daerah, Lembaga Pendidikan, Lembaga Keuangan, dan lembaga lainnya untuk hadir dalam acara Penandatanganan Nota Kerjasama mengenai pekerja migran Indonesia. Acara yang dilaksanakan pada hari Senin (19/6) di Aula Abdurrahman Wahid Kantor BP2MI Jakarta, ini dimulai pada pukul 09:00 WIB dan berlangsung sekitar tiga jam, dipandu Novia Rachmat sebagai pembawa acara. Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars BP2MI secara bersama-sama, dilanjutkan dengan pembacaan doa.
Agenda pertama dalam acara ini adalah proses penandatanganan nota kesepakatan BP2MI dengan pemerintah daerah, lembaga pendidikan, lembaga keuangan, dan lembaga lainnya. Pada kesempatan kali ini, Universitas ‘Aisyiyah Surakarta (AISKA) menjadi salah satu perguruan tinggi yang mendapatkan kesempatan untuk dapat bekerja sama dengan BP2MI dalam urusan perlindungan tenaga pekerja. Exda Hanung Lidiana, S.Kep., Ns., M.M., selaku Kepala Bagian Urusan Internasional dan Kerjasama Universitas ‘Aisyiyah Surakarta, menjadi wakil yang hadir dalam acara ini. Beliau menyampaikan bahwa dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) ini diharapkan akan memberikan perlindungan bagi lulusan dan alumni AISKA yang menjadi tenaga pekerja migran.
Selanjutnya, acara diisi dengan sambutan dari Pemerintah Daerah yang diwakili oleh H. Saidi Mansyur, S.I.Kom., selaku Bupati Banjar. Beliau mengungkapkan bahwa dengan adanya PMI (Pekerja Migran Indonesia) dapat membantu pendapatan negara dan perluasan lapangan kerja. Oleh sebab itu, dengan penandatanganan MoU ini, diharapkan dapat mengurangi permasalahan yang terjadi pada PMI yang sedang berkerja di luar negeri.
Sambutan yang terakhir datang dari Benny Rhamdani, selaku Kepala BP2MI. Melalui kesempatan ini, beliau menyampaikan bahwa pekerja migran Indonesia saat ini telah dibekali fasilitas yang lebih baik oleh negara, misalnya akses fast track dan VIP lounge di bandara Indonesia. Fasilitas lainnya yaitu diberikannya Credential Letter kepada para PMI, yang awalnya Credential Letter ini adalah surat tugas eksklusif milik Duta Besar yang ditugaskan ke luar negeri. Selain itu, PMI juga akan diberikan fasilitas-fasilitas ketika mereka memutuskan untuk kembali ke Indonesia nanti, contohnya Kredit Perumahan Rakyat (KPR), kredit tanpa agunan, kredit usaha, dan sebagainya. Hal ini sebagai perwujudan dukungan dan ucapan terima kasih dari negara untuk para pekerja migran yang telah menjadi pahlawan devisa Indonesia. Penutup dari acara ini adalah sesi foto dengan Bapak Benny Rhamdani bersama para pejabat dan tamu undangan. Setelah acara usai, para tamu undangan dipersilahkan untuk menghadiri kegiatan Pelepasan Pekerja Migran Indonesia Program G to G Korea di Menara Peninsula Hotel, Jakarta.