Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDITKI) Wilayah VI selenggarakan Anugerah Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) LLDIKTI Wilayah VI Tahun 2021 pada Senin (23/8) di Gedung B Kantor LLDIKTI Wilayah VI, Bendan Dhuwur Semarang. Dalam acara ini diserahkan trophy “Astha Udhra” kepada para penerima Anugerah MBKM LLDIKTI Tahun 2021.
Acara ini merupakan puncak dari rangkaian yang dimulai sejak 25 Mei ketika kegiatan ini diluncurkan pertama kalinya pada saat Rapat Koordinasi Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Wilayah Jawa Tengah. Selanjutnya dilakukan sosialisasi pada 28, 30 Juni, dan 2 Juli 2021, serta pendampingan bagi PTS yang belum melaporkan implementasi MBKM pada sistem LLDIKTI Wilayah VI pada 23-29 Juli 2021.
Sekretaris LLDIKTI Wilayah VI, Dr Lukman ST MHum dalam laporannya menyatakan bahwa Anugerah MBKM diselenggarakan sebagai bentuk apresiasi LLDIKTI Wilayah VI terhadap PTS yang sudah mengimplementasikan kebijakan MBKM di institusinya masing-masing. “Tujuan MBKM ini untuk melihat dan memetakan implementasi kebijakan MBKM, meningkatkan kualitas mutu penyelenggaraan Pendidikan tinggi, serta menumbuhkan semangat berkompetisi yang sehat bagi PTS di Jateng,” ujarnya.
Dr Lukman juga menjelaskan bahwa penilaian didasarkan dari laporan 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) yang dilakukan oleh masing-masing PTS, kemudian dilakukan pembobotan dari 8 IKU tersebut yakni IKU 1 Lulusan mendapatkan pekerjaan yang layak (20%), IKU2 Mahasiswa mendapatkan pengalaman di luar kampus (15%), Iku 3 Dosen berkegiatan di luar kampus (8%), IKU 4 Praktisi mengajar di dalam kampus (8%).
Selanjutnya IKU 5 Hasil kerja dosen dipergunakan oleh masyarakat (12%), IKU 6 Program Studi bekerjasama dengan mitra kelas dunia (15%), IKU 7 Kelas yang kolaboratif dan partisipatif (7%), dan IKU 8 Program Studi berstandar internasional (15%).
Prof Dr Ir Muhammad Zainuri DEA, Kepala LLDIKTI Wilayah VI dalam sambutannya menyampaikan bahwa Perguruan Tinggi wajib melakukan transformasi, aktif dalam proses inovasi, kreasi, dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan.
“Perguruan tinggi punya peran sentral, melahirkan SDM berkualitas untuk mendukung pembangunan nasional. Selain itu juga bertanggung jawab menciptakan sarjana kompeten dan kompetitif, yang menguasai hardskill dan softskill, punya empati, dan jiwa kepemimpinan kuat,” jelas Prof Zain.
Menurut Prof Zain, PTS telah membuktikan komitmen dalam menyelenggarakan MBKM. Sekaligus landasan tugas mengawal program peningkatan kualitas. LLDIKTI akan tetap melakukan pendampingan optimal, untuk merumuskan kualitas perguruan tinggi, menelaah kualitas kerja untuk kepentingan pembinaan.
“Sekaligus untuk membangun landasan perencanaan, evaluasi pembinaan dalam rangka mendorong peningkatan kuantitas dan kualitas penyelenggaraan MBKM. Sehingga akan terlahir SDM tangguh, adaptif, pemimpin masa depan yang memiliki semangat nasionalisme tinggi,” jelasnya.
Anugerah MBKM digelar secara hybrid, dengan hanya mengundang 50 tamu undangan secara luring dan selebihnya secara daring dan live streaming. Protokol Kesehatan yang ketat juga diterapkan untuk tamu undangan yang hadir secara luring, setiap tamu yang hadir diwajibkan untuk mengikuti tes rapid antigen terlebih dahulu, dengan yang memperoleh hasil negative dan telah ditandai saja yang diijinkan masuk ke tempat acara.
Bergabung secara daring yakni Gubernur Jateng Ganjar Pranowo SH MIP, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto ST MSc PhD, dan Plt Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Kemendikbudristek, Prof Ir nizam MSc DIC PhD IPU Asean Eng, Kepala dan Sekretaris LLDIKTI Wilayah I – XVI, serta Rektor PTN dan PTS di wilayah Jawa Tengah.
Gubernur Ganjar dalam sambutannya mengatakan masa pandemi Covid-19 ini semuanya kegiatan dilakukan serba digital. “Ide Kampus Merdeka ini keren, tinggal diaplikasikan,” ujarnya. Ganjar juga mendorong Perguruan Tinggi untuk melakukan sesuatu hal yang membantu persoalan pandemi, “Kampus harus banyak melakukan riset untuk menyelesaikan persoalan, melakukan hilirisasi, siapa tahu bisa menganalisa penanganan efek pandemi,” terangnya.
Lebih lanjut dia menuturkan kebijakan MBKM merupakan momentum agar kampus bisa semerdeka mungkin, supaya semua bergerak dan keluar dari zona nyaman serta ikut terlibat dalam persoalan-persoalan bangsa, dia berharap Perguruan Tinggi bisa mengambil peran di semua lini.
“Silakan angkat tangan siapa yang siap. Buat reagen sendiri, buat VTM sendiri, buat alkes sendiri. Siap atau tidak? ini yang dibutuhkan. Atau dengan teknologi, artificial intelligence contohnya,” imbuhnya. Ganjar juga mengapresiasi produk-produk buatan dalam negeri. Andai ada penemuan hebat yang dibuat putra-putri Indonesia, dia pun akan menyokong penuh dan ikut menggunakannya.
Sementara itu, Plt Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Kemendikbudristek, Prof Ir nizam MSc DIC PhD IPU Asean Eng mengapresiasi Anugerah MBKM yang memberikan penghargaan bagi Perguruan Tinggi.
Prof Nizam menyatakan dalam kampus merdeka ini, banyak hal yang bisa dilakukan mahasiswa untuk bersiap menghadapi dunia kerja. Seperti halnya program magang, kampus mengajar, dan kewirausahaan. “Adik-adik bisa mengikuti program kewirausahaan, supaya tahu bagaimana strategi dan pendanaannya. Paling tidak mereka harus berani,” ungkapnya.
“Setiap program MBKM telah dikurasi dan dipastikan bobotnya setara dengan 20 SKS. Oleh karena itu dimohon perguruan tinggi untuk merelakan mahasiswanya untuk membangun, merintis, dan merasakan masa depannya. Jangan hambat mereka untuk mengembangkan diri dan potensinya”, ujar Prof Nizam di depan pimpinan Perguruan Tinggi di Jawa Tengah.
Dirjen Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto PhD mengapresiasi Anugerah MBKM. Kampus merdeka ini memberi semangat memerdekakan mahasiswa, mereka bisa berkembang ke arah bidang sesuai passion, minat, dan cita-citanya.
“Ini filosofi sangat mendasar, perkembangan sesuai passion, akan menciptakan kembali power untuk terus berkembang. Karena merdeka belajar ini, mereka belajar secara mandiri sepanjang hayat,” jelasnya.
Pihaknya juga terus melakukan link and match dengan stakeholder maupun industri. Butuh gotong royong membawa pendidikan tinggi, tidak hanya menghasilkan ijazah tapi kompetensi.
Selain memberikan Anugerah MBKM kepada Perguruan Tinggi, LLDIKTI Wilayah VI juga memberikan apresiasi kepada 7 (tujuh) mahasiswa berprestasi yang terpilih untuk mewakili Jawa Tengah dalam ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) tingkat nasional bulan September yang akan datang.
Trophy “Astha Udhra” yang dibagikan memiliki filosofi 8 (delapan) yang mulia, yang berarti 8 IKU dengan tujuan mulia mencetak SDM unggul.
Berikut adalah daftar lengkap penerima Anugerah MBKM LLDIKTI Wilayah VI Tahun 2021 :
Kategori Universitas / Institut
Terbaik 1 : Universitas Muhammadiyah Surakarta
Terbaik 2 : Universitas Dian Nuswantoro
Terbaik 3 : Universitas Katolik Soegijapranata
Terbaik 4 : Institut Teknologi Telkom Purwokerto
Kategori Sekolah Tinggi / Politeknik
Terbaik 1 : Politeknik Indonusa Surakarta
Terbaik 2 : Politeknik Bumi Akpelni
Terbaik 3 : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap
Kategori Akademi / Akademi Komunitas
Terbaik 1 : Akademi Pelayaran Nasional Surakarta
Terbaik 2 : Akademi Peternakan Karanganyar
Penghargaan Mahasiswa Berprestasi
Arsha Raulnadi Trikusuma : Universitas PGRI Semarang
Alvin Maulana Firza Yanuar : Universitas Dian Nuswantoro
Rahmatika Intan Nurul Baeti : Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Gema Aditya Mahendra : Universitas Negeri Semarang
Fatimatul Zahro : Universitas Muria Kudus
Febriana Aminatul Khusna : Universitas Tidar
Egidia Tiffany : Universitas Muhammadiyah Surakarta