Kawasan Bendan Duwur merupakan wilayah di Kota Semarang yang dahulu dikenal dengan dunia pendidikan. Pada tahun 1982, Pemprov Jawa Tengah melalui Gubernur Jateng kala itu, Supardjo Rustam menghibahkan lahan 45 hektar yang digunakan sebagai pusat perguruan tinggi di Kota Semarang, dimana 7,5 hektar merupakan milik LLDIKTI Wilayah VI.
Pada awalnya, terdapat 12 perguruan tinggi di daerah Bendan Duwur yang masuk dalam wilayah Kecamatan Gajahmungkur. Namun seiringnya waktu, beberapa perguruan tinggi tersebut bertumbangan atau berpindah ke lokasi lainnya, sehingga bekas lokasi kampus tersebut menjadi tidak terawat dan terkesan kumuh serta angker.
Ingin mengubah stigma tersebut, LLDIKTI Wilayah VI pada Rabu (10/3) mencanangkan “LLDIKTI Wilayah VI Go Green”, sehingga kawasan yang kumuh, tidak terawat dan angker menjadi area yang asri dan hijau, serta menjadi salah satu ikon baru di Semarang yang dapat dimanfaatkan oleh publik.
Dalam kegiatan pencanangan LLDIKTI Wilayah VI Go Green tersebut hadir Wakil Gubernur Jawa Tengah, H Taj Yasin Maimoen, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Ir Nizam PhD, Kepala LLDIKTI Wilayah VI Prof Dr Ir Muhammad Zainuri DEA, Direktur Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kemenristek/BRIN, Prof Dr. Heri Hermansyah, serta pimpinan PTS di Kota Semarang.
Sekretaris LLDIKTI Wilayah VI, Dr Lukman ST MHum menjelaskan, kawasan yang berada di lingkungan LLDIKTI akan disulap menjadi lingkungan berkonsep Go Green, di mana akan ada pembaruan dalam penataan kawasan yang bisa dinikmati oleh masyarakat.
“Di Bendan Dhuwur ini banyak lahan tidur yang dulunya merupakan hibah dari Pemprov lalu dititipkan ke yayasan. Sebagian masih terawat, dan sebagian lagi menjadi lahan tidur dan terkesan kumuh,” ucap Lukman.
Dalam paparannya Lukman menjelaskan, area perkantoran LLDIKTI Wilayah VI akan disulap, yang tadinya kumuh menjadi memiliki taman yang asri dan sehat, sehingga sivitas LLDIKTI dan tamu akan nyaman apabila berada di LLDikti Wilayah VI.
“Selain itu sarana prasarana kerja di LLDIKTI juga akan diperbaharui karena dari awal dibangun tahun 1980-an belum melakukan renovasi yang signifikan,” urainya.
Lukman berharap setelah dibuka akan bisa memberikan manfaat untuk publik, terutama perguruan tinggi ketika mengadakan even wisuda, seminar, konferensi ilmiah, serta sarana olahraga yang dimiliki dapat dioptimalkan terlebih dengan menghilangnya pandemi Covid-19.
Dirjen Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Nizam mengapresiasi langkah positif yang dilakukan LLDikti VI Jawa Tengah dalam upaya pencananangan konsep Go Green tersebut.
“Patut kita apresiasi karena ini salah satu bentuk kepedulian daerah membangun lingkungan di kawasan peguruan tinggi,” ucap Nizam.
Wagub Jateng, H Taj Yasin Maimoen menyambut positif konsep Go Green di kawasan perkantoran LLDIKTI yang akan menampilkan nuansa berbeda di kawasan Bendan Duwur yang selama ini dikenal angker dan gelap.
Dia menilai, perkantoran LLDIKTI tersebut memang memiliki pemandangan yang indah. Panorama keindahan laut ditunjang pemandangan bangunan-bangunan bisa terlihat jelas dari perkantoran LLDIKTI Wilayah VI.
“Dengan konsep Go Green ini, saya menyambut positif sebagai upaya mengubah kawasan LLDIKTI menjadi kawasan bukan hanya penelitian, tapi bisa menanggulangi bencana banjir sebagai salah satu daerah serapan air di Kota Semarang,” jelasnya.
Pada akhir acara dilakukan penanaman pohon cemara papua oleh Wagub Jateng, Dirjen Dikti, Kepala LLDIKTI Wilayah VI, dan Direktur RPM sebagai simbol dimulainya era baru, era yang lebih hijau dan asri di LLDIKTI Wilayah VI.
Setelah pencanangan LLDIKTI Wilayah VI Go Green, Dirjen Dikti diajak berkeliling melihat berbagai terobosan yang telah dilakukan LLDIKTI Wilayah VI dalam mengoptimalkan pelayanan berbasis daring kepada stakeholder, salah satunya dengan mengunjungi ruang evaluasi kinerja perguruan tinggi yang akan difungsikan sebagai command centre dalam melaksanakan tugas LLDIKTI untuk memfasilitasi peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi di wilayah Jawa Tengah.