S ayup angin lewat sesaat
A lang alang pun tak menggeliat
B unga bunga beringsut sepat
T ak ada gairah yang coba tersirat
U ngu kelabu awan yang semburat
S yah wasangka engga menjelma
E mosi jalma terbias warna
N embang kehidupan nan mendera
D angkalkan pikir yang mencita
U rungkan langkah ntuk berkarsa
D awai naluri menjulur sepi
I ndah tak lagi bermelodi
J amakkan masa terasa tawar
A syikkan musibah dalam gusar
N ominal angka tetap tak tertukar
U njukkan langkah tinggi menjalar
A nak anak manusia saling berkomentar
R iuh media saling berkabar
I ringkan gejolak dalam sangkar
D iam anak manusia bersaksi
U sulkan kebenaran yang terasa peri
A lih alih bercerita semu nam merugi
N yali terpojok dalam instruksi
O mbakpun luruh dalam akresi
L ebur dalam pasir yang terburai
D ata data hanya olah pikir manusia
U ntaian kata bijak seperti tersandra
A kan gelar ujar yang berkuasa
S edih pun tak lagi punya berjana
A palagi dalam teater yang terbuka
T ak kan usai hanay dalam warta
U mpamakan episode dalam opera
Persembahan untuk Sang Pitutur
Tumpak Manis, Nala Dasa, 30 Januari 2021