Previous slide
Next slide

STIKES Mamba’ul Ulum Luluskan 76 Mahasiswanya

STIKES Mamba ’ul ’Ulum Surakarta baru saja mewisuda 76 lulusan, pada Selasa (17/11) di Puri Kencono Ballroom LOR In Hotel Surakarta secara luring dan daring dengan mematuhi protokol kesehatan serta disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube STIKES Mamba’ul ‘Ulum Surakarta. Kegiatan ini diselengarakan setelah mahasiswa/i dinyatakan lulus dalam mengikuti Ujian Akhir Program (UAP).

Ketua STIKesMUS, Sri Iswahyuni SKep Ns MKes mengucapkan selamat sekaligus rasa bangga karena ditengah penurunan minat terhadap institusi kesehatan, STIKESMUS masih mampu memenuhi target penerimaan mahasiswa baru tahun ini, ia berharap walaupun sudah diterima di layanan kesehatan, wisuda tetaplah titik awal  untuk memulai perjalanan karier bagi wisudawan dan lulusan STIKESMUS harus tetap kreatif karena kreativitas menciptakan peluang tanpa batas.

“Kegiatan tersebut di ikuti oleh semua lulusan yang bertujuan untuk melepas para lulusan yang telah menempuh pendidikan selama di STIKESMUS, dengan harapan para lulusan ini bisa mengaplikasikan ilmu baik keperawatan maupun non keperawatan yang telah diperoleh di STIKESMUS,” terang Sri Wahyuni.

Dalam wisuda kali ini juga dilaksanakan sumpah Profesi Perawat dan Bidan yang diwakilkan kepada DPD PPNI Kota Surakarta dan IBI Kota Surakarta. Selain itu, tahun ini merupakan sebuah kebanggaan atas terealisasinya visi dan misi institusi, diantaranya yakni memiliki ciri keunggulan dan dapat menghasilkan lulusan yang kompetitif dan bermartabat, salah satu aplikasinya adalah menjunjung tinggi  kredibilitas lembaga dengan mengedepankan kepatuhan dan taat terhadap regulasi yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kepala LLDIKTI Wilayah VI, yang diwakili oleh Kepala Bagian Akademik dan Kemahasiswaan, Sumarno SE MSi dalam sambutannya juga turut memberikan ucapan selamat. “76 wisudawan STIKES Mamba’ul ‘Ulum Surakarta legal dan sah sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku dan telah terdaftar LULUS pada Pangkalan data Pendidikan Tinggi (PD-DIKTI). Selamat menghadapi Kampus selanjutnya yaitu Kampus Dunia kerja,” ujar Sumarno.

Sumarno mengibaratkan Kampus Perguruan Tinggi sama dengan Kolam Renang sedangkan Kampus Dunia kerja ibarat lautan lepas yang penuh dengan ombak besar dan batu karang, yang kondisi dan suasananya tidak dapat diprediksi. Sehingga didalamnya dibutuhkan kompetensi dan juga tuntutan teknologi dengan daya saing yang sangat ketat.

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram