Peserta Webinar Internasional Kebangkitan Koperasi yang diselenggarakan oleh STIE Semarang (28/7) dalam rangka memperingati hari Koperasi ke-73 diikuti sebanyak 4466 peserta yang berasal dari 1069 institusi dari berbagai elemen. Sedangkan peserta dari luar negeri berasal dari 11 negara. Narasumber webinar terdiri dari Mr. Rico dari Rajamangala Univ. Of Tech Krungthep Thailand, Sandiago Uno Founder Ok OCE, Kamrussamad Founder KAHMI Preneur Commission Member XI DPR RI, Vikram Singh Waraich dari Kurukshetra University, Haryana, India.
Banyaknya peserta yang mengikuti kegiatan tersebut mendapat apresiasi dari Musium Rekor Indonesia (MURI), tercatat sebagai penyelenggara Webinar Internasional dengan jumlah terbanyak,
“Sebagai institusi yang sedang berkembang, kami bangga lembaga kami sukses menyelenggarakan Webinar Internasional. Kami juga bangga STIE Semarang tercatat di MURI sebagai penyelenggara Webinar Internasional dengan jumlah peserta terbanyak.
Pernyataan ini disampaikan Ketua STIE Semarang Dr. Sunarto disela-sela penyelenggaraan Webinar. Terkait akan subtansi Webinar ini dirinya menjelaskan, kegiatan ini dimaksudkan untuk melahirkan pemikiran tentang bagaimana membangkitkan koperasi yang difokuskan kepada generasi milenial.
Ia menjelaskan, kegiatan Webinar ini juga mengangkat isu terkini perihal dampak ekonomi dari adanya Pandemi Covid – 19 yang saat ini telah melanda masyarakat dunia. Dari kegiatan ini muncul adanya usaha rintisan yang muncul dari generasi milenial.
“Semoga dengan seminar ini akan melahirkan regulasi-regulasi yang memungkinkan koperasi dapat berkembang, dan akan banyak lahir insan-insan koperasi dari generasi milenial.” Harap Dr. Sunarto
“Adanya pandemik Covid-19, STIE Semarang terkena dampak pula. Namun demikian, kami memiliki kepedulian kepada mahasiswa berupa pembebasan SPP selama sebulan. Kami juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang benar-benar menghadapi kesulitas finansial diberikan kesempatan berupa dispensasi selama enam bulan.” ungkapnya
Dr. Sunarto menambahkan, selama Pandemi Covid – 19 sistem pembelajaran yang ada di kampusnya telah berubah dengan menerapkan pembelajaran daring. Menurutnya, sistem daring ini telah memunculkan kendala.
“Selain ada anggaran yang dikeluarkan mahasiswa untuk kebutuhan kuota internet, ada beberapa mahasiswa yang berdominisi di daerah yang sinyalnya sulit dijangkau, serta masih terdapat pula mahasiswa yang gaptek.” jelasnya.
“Semoga dengan seminar ini akan melahirkan regulasi-regulasi yang memungkinkan koperasi dapat berkembang, dan akan banyak lahir insan-insan koperasi dari generasi milenial.” Harap Dr. Sunarto.