Direktur Sumber Daya Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebuadayaan, Dr Sofwan Effendi memberikan penekanan khusus agar dalam proses pengajuan sertifikasi dosen (serdos) semua data harus sesuai dengan kenyataan.
Hal ini disampaikan Dr Sofwan dalam kegiatan Pengarahan Pelaksanaan Sertifikasi Dosen Tahap 2 bagi Dosen Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI yang diselenggarakan secara daring pada hari Kamis (11/6).
Dr Sofwan juga menyatakan bahwa ada beberapa penyebab kegagalan sertifikasi dosen yakni kendala administrasi, deskripsi diri tidak relevan, skor TOEP dan TPA, tidak melakukan penelitian, dan tidak mencukupi nilai gabungan.
“Untuk kendala administrasi, pastikan semua data yang diungah benar, harus sesuai dengan PDDIKTI apalagi hal-hal yang substantif. Kemudian masih ada deskripsi diri yang tidak relevan atau tidak sesuai dengan kenyataan, skor TOEP dan TPA yang terlalu kecil, tidak melakukan penelitian, dan nilai gabungan tidak mencukupi sehingga akan tereliminasi dari dosen bersertifikat,” jelasnya.
“Serdos dilaksanakan melalui uji kompetensi dalam bentuk penilaian portofolio untuk memperoleh sertifikat pendidik, semuadokumen penilaian portofolio harus sesuai dengan kenyataan,” tambahnya.
Kepala LLDIKTI Wilayah VI, Prof Dr DYP Sugiharto dalam pengantar kegiatan menyampaikan pentingnya pengarahan dan sosialisasi dilakukan terutama bagi 341 dosen peserta serdos yang tidak lolos ke D5 dari 803 dosen yang bersama berjuang untuk lolos ke D5.
“Arahan dan sosialisasi masih diperlukan karena penyebab ketidak lulusan adalah masih ada ketidak jelasan tentang proses serdos, baik segi teknis maupun subtantif. Alasan kedua karena adanya perubahan tata kelola, mekanisme administratif, proses penilaian, dan penyesuaian dengan kondisi internal maupun eksternal seperti masa pandemi Covid-19 ini,” terang Prof DYP.
Prof DYP juga menambahkan bahwa LLDIKTI Wilayah VI membuka konsultasi secara daring apabila ada dosen peserta serdos yang masih memerlukan bimbingan lebih lanjut.
Salah satu peserta kegiatan, Siti Mutmainah dari Universitas Peradaban menanyakan kepada Dr Sofwan bahwa dari perguruan tingginya terdapat kendala teknis, ada delapan (8) peserta serdos yang tidak lolos ke D5 dikarenakan rekan sejawat memiliki akun ganda.
Menanggapi pertanyaan tersebut Sofwan menyatakan bahwa hal tersebut adalah kendala administrasi, “Dipastikan dari awal jangan sampai ada akun ganda, dan harus sesuai dengan PD-Dikti,” jelasnya.
Kegiatan telekkonferensi Pengarahan Pelaksanaan Serdos Tahap 2 bagi Dosen PTS ini diikuti oleh 320 orang yang terdiri dari dosen peserta serdos yang tidak lolos D5, tim serdos Kemdikbud, dan tim dari LLDIKTI Wilayah VI.