Kekhawatiran penyebaran virus korona baru, menjadikan hampir semua kampus di Indonesia menetapkan sistem kuliah daring.
Beberapa aplikasi telah dicoba seperti Google Classroom, Edmodo, Zoom maupun aplikasi yang disediakan oleh perguruan tinggi masing-masing. Hal itu dilakukan untuk mempermudah komunikasi dan kegiatan belajar mengajar antar mahasiswa dan dosen.
Namun beberapa mahasiswa mulai mengeluhkan tugas yang semakin menumpuk dan kuota internet yang semakin memeras isi kantong.
“Untuk memotivasi mahasiswa agar tetap memiliki semangat belajar dari rumah yaitu jangan berikan tugas yang berat tanpa melihat kemampuan mahasiswa. Sama seperti perkuliahan, ada tahapannya dimulai dari penjelasan terlebih dahulu,” kata Direktur Politeknik Harapan Bersama Mc. Chambali, B.Eng, E.E, M.Kom saat melakukan rapat monitoring dan evaluasi pencegahan Covid-19 di Lingkungan Politeknik Harapan Bersama secara daring (2/4).
Menurut Chambali faktor komunikasi antara dosen dengan mahasiswa yang paling penting. “Sebaiknya dosen tidak langsung memberi tugas apalagi hanya untuk mengganti perkuliahan. Kita dapat menanyakan kepada mahasiswa apakah tugas tersebut berat? Bisa tidak jika dilakukan? Dan tolong, beri tugas yang bersahabat supaya tidak membuat gaduh mahasiswa,” jelasnya.
Tugas yang bersahabat menurutnya agar dosen memperhitungkan tugas yang efektif secara waktu maupun “bersahabat” dengan kuota internet.
Sediakan Kuota Internet Gratis
Wakil Direktur 2 Politeknik Harapan Bersama Sunandar, S.E, M.Si, Ak.CA pihaknya berupaya meningkatkan infrastruktur dan sarana untuk menyempurnakan e-learning dan mengevaluasi sistem pembelajaran daring untuk perkuliahan, ujian tengah semester maupun, ujian akhir semester.
“Dalam masa pencegahan Covid-19 ini PHB juga akan memberikan bantuan kuota internet untuk masing-masing peserta ujian tengah semester yang dilaksanakan bulan April 2020 sebesar 50.000 ribu rupiah”, tegasnya.
Ketua Yayasan Pendidikan Harapan Bersama Khafdillah MS, S.Kom, S.H, M.H terus mengimbau kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan baik secara akademik maupun non akademik agar tetap ada progres. Evaluasi program kerja juga agar dapat dipantau setiap hari.
“Kita tetap harus waspada dan berdoa agar wabah virus korona baru segera berlalu. Namun jangan karena hal itu kegiatan belajar mengajar jadi berhenti semua. Ke depannya kuliah online dapat menjadi tujuan PHB untuk menjawab tantangan di era Revolusi Industri 4.0. Tentu saja ini bukan hanya terkait Covid-19 saja, tetapi untuk keperluan dunia pendidikan jangka panjang”, tegasnya.