Penemuan pohon kelapa kopyor oleh Prof. Sisunandar, Ph.D yang kini mulai banyak dibudidayakan diberbagai tempat dan wilayah yang ada di Indonesia, memiliki nilai jual tinggi. Hal ini sangat berbeda jauh dengan jenis kelapa lain yang ada selama ini.
“Kelapa jenis Kopyor harga perbutir capai Rp.30.000. Bahkan disalah satu daerah ada yang berani membeli dengan harga Rp,60.000/butir. Padahal saat panen, perpohonnya dapat berbuah mencapai jumlah yang banyak, dan tidak butuh waktu yang terlalu lama dari mulai menanam hingga masa panen.”
Ungkapan Prof. Sisunandar, Ph.D disampaikan pada pidato pengukuhan Profesor yang berlangsung di Kebun Plasma Nutfah Kelapa Kopyor Kampus Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Jumat (13/12). Prof. Sisunandar, Ph.D dikukuhkan sebagai Profesor Bidang Ilmu Biologi UMP terhitung sejak 1 September 2019, berdasarkan SK Menristek Dikti Nomor : 35531/M/KP/2019 tertanggal 16 Oktober 2019, dengan jumlah kum sebesar 850,10.
Ia menegaskan, harga kelapa kopyor dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang signifikan, dikarenakan banyaknya permintaan. “Ini jelas akan meningkatkan penghasilan petani kelapa kopyor, dan tentu akan semakin meningkatkan kesejahteraan, atau bahkan dapat mengurangi angka kemiskinan.” tandasnya
Dijelaskan, kelapa kopyor hasil temuannya tersebut merupakan hasil mutasi alami yang memiliki daging buah hancur dan lembut. Kelapa kopyor ini daging buahnya banyak digunakan bahan baku industri makanan, seperti es krim, kue dan lainnya. Bahkan, daging buah kelapa kopyor temuannya untuk jenis tertentu dapat dikonsumsi secara langsung ataupun dibuat es kopyor.
Di Kebun Plasma Nutfah UMP telah ditanami dan dikembangkan berbagai jenis kelapa kopyor, diantaranya Kopyor Pati Green Dwarf, Kopyor Pati Yellow Dwarf, Kopyor Pati Orange Dwarf, Kopyor Pati Brown Dwarf. Ada juga jenis Kopyor Banyumas Green Dwarf, Kopyor Banyumas Pink Husk Dwarf, Kopyor Banyumas Tall, Kopyor Banyumas Yellow Dwarf.
Melihat prospektif kelapa kopyor yang cukup menjanjikan ini, disambut baik oleh Bupati Banyumas Achmad Husein untuk mengembangkan budidaya kelapa kopyor dibeberapa wilayah Banyumas.
“Melalui APBD 2020 akan kami budidayakan kelapa kopyor temuan Prof. Sisunandar, Ph.D dibeberapa wilayah di Banyumas, sehingga kita harapkan melalui upaya ini tidak hanya mengurangi angka kemiskinan yang masih cukup tinggi, namun juga akan menjadi brand image Banyumas sebagai penghasil kelapa kopyor terbesar.” katanya
Sementara itu, keberhasilan Prof. Sisunandar, Ph.D meraih jabatan fungsional akademik Profesor diapresiasi Kepala LLDIKTI VI Prof. DYP. Sugiharto yang hadir di acara pengukuhan.
“Semoga keberhasilan yang diraih ini mampu menjadi virus kebaikan, dan memotivasi bagi dosen lain yang ada di UMP. Untuk pengukuhan berikutnya kami harapkan salah satunya adalah rektor UMP bapak Dr. Anjar Nugroho.” ungkapnya penuh harap.
Pidato pengukuhan Prof. Sisunandar, Ph.D bertemakan Kultur Jaringan Tumbuhan untuk konservasi dan Produksi Benih Unggul Tanaman Perkebunan : Dari Laboratorium ke Industri.