Sebelum dimulainya perkuliahan tahun ajaran 2019/2020, STIE Semarang mewajibkan para mahasiswa baru untuk mengikuti program pengenalan kampus selama dua hari. Menurut Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan STIE Semarang Jefri Herdiansyah, kegiatan pengenalan kampus meliputi kegiatan organisasi intern kampus, seperti BEM, UKM dan lainnya.
Untuk kegiatan hari ini (15/9) sesuai anjuran melalui surat edaran LLDIKTI bahwa pengenalan kampus harus ada sisipan materi bernegara seperti pendidikan anti korupsi, serta nuansa kreativitas. “Saat ini kami telah mengundang narasumber dari TNI, Kolonenl Infantri Tono untuk menyampaikan materi mengenai Kesadaran Berbangsa dan Bernegara. Sedangkan saya sendiri dalam sesion berikutnya akan menyampaikan materi mengenai Pendidikan Anti Korupsi.” aku Jefri.
Tahun ajaran baru 2019/2020 jumlah mahasiswa baru STIE Semarang tercatat ada dikisaran jumlah 560 orang, terbagi dalam dua progdi, yakni Akuntansi dan Manajemen. “Untuk progdi Akuntansi jumlah pendaftar sekitar 150 orang, sisanya memilih progdi Manajemen. Adapun untuk pilihan kelas, ada regular pagi dan sore.” jelasnya
Ia menambahkan, pendaftaran calon mahasiswa baru di STIE Semarang akan berakhir pada September 2019. “Kami optimis, Insya Allah jumlahnya akan terus bertambah.
Kepada mahasiswa baru yang notabene adalah tunas-tunas bangsa, pada kesempatan tersebut Jefri menyampaikan harapan agar mereka dapat mewujudkan harapan para orang tua, ataupun suami/istrinya.
Sementara itu, Wakil Ketua I Bidang Akademik Eko Sasono menjelaskan mengenai progress ke depan institusinya, yakni melalui pengembangan diri untuk senantiasa dapat eksis di era kompetisi antar sesama perguruan tinggi.
“Untuk perguruan tinggi yang sedang berkembang seperti STIE Semarang ini, dapat survive memang bukan hal yang mudah. Namun, kami berupaya mensiasati hal ini dengan menggunakan mekanisme low kos melalui penerapan penarikan SPP terjangkau.” tuturnya
Dikatakan, kedepan STIE Semarang akan melakukan penguatan pada bidang tridharma perguruan tinggi dengan berusaha mendapatkan berbahagai hibah, serta selalu mengembangkan kerjasama. “Banyak kerjasama dengan pihak ekstenal yang sudah kami lakukan. Belum lama ini kembali kami melakukan kerjasama dengan pihak Kementerian Koperasi dan UKM.
Program kerjasama juga kami lakukan dengan pemerintah kab. Pati yang meliputi Penyusunan Standar Belanja, Input SPT/PBB,BUMDES (Badan Usaha Milik Desa), seleksi perangkat desa, manajemen sampah, pengembangan kapasitas pegawai (BKD), program pendampingan desa, utamanya mengenai penguatan kapasitas pendamping desa.” papar Eko.