Perubahan bentuk Akademi Pelayaran Niaga menjadi Politeknik Bumi Akpelni, menunjukkan bahwa institusi ini senantiasa bergerak dinamis dengan mengembangkan diri melalui penambahan prodi baru Ilmu Terapan atau Vokasi.
“Ini tentu sesuai dengan harapan pemerintah yang sedang giat-giatnya menggalakkan bidang ilmu vokasi, serta adanya keinginan merealisasikan Indonesia sebagai negara poros maritim.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala LLDIKTI Wilayah VI Prof. Dr. DYP. Sugiharto dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Bagian Umum Hendradi Sulistiyawan saat hadir di acara wisuda Politeknik Bumi Akpelni ke-44 yang berlangsung di kampus Bendan Dhuwur Semarang, dengan jumlah wisudawan sebanyak 214 taruna, Jum’at (13/9).
Dikatakan, pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi telah melakukan upaya penguatan sumber daya manusia melalui pendidikan ilmu terapan atau vokasi. “Tentu ini merupakan gayung bersambut, dan Insya Allah prodi baru Sarjana (S1) Terapan atau Vokasi untuk Transportasi Laut Politeknik Bumi Akpelni yang tahun ini mulai menerima calon mahasiswa baru mampu menarik minat masyarakat untuk mendaftar dan kuliah.”
Dalam pesannya, orang nomor satu dijajaran LLDIKTI Wilayah VI tersebut menyampaikan harapan agar Politeknik Bumi Akpelni ke depan melakukan progress peningkatan akreditasi prodi maupun akreditasi perguruan tinggi (APT) pada peringkat Unggul (A). Selain itu, terus menambah prodi Terapan atau Vokasi jenjang S1 atau DIV. Sedangkan untuk jangka panjang, Politeknik Bumi Akpelni dapat mengembangkan diri dengan membuka program Pasca Sarjana Kemaritiman.
“Memang ini bukan hal yang mudah, karena dibutuhkan tenaga pendidik yang memiliki latar belakang Doktor. Namun, apabila mampu direalisasikan, bisa jadi Politeknik Bumi AKPELNI akan menjadi satu-satunya PTS di Jateng bahkan di Indonesia yang mampu menyelenggarakan program studi Pasca Sarjana Kemaritiman.
Sementara itu Direktur Politeknik Bumi Akpelni Capt. Cahya Fajar Budi Hartanto, M.Mar.M.Si menjelaskan, Sarjana Kemaritiman diminati dibursa kerja, baik dalam maupun luar negeri. Terbukti, sedikitnya 50% yang kami wisuda saat ini sudah pada bekerja sebelum diwisuda. Mereka itu dari prodi Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga dan Kepelabuhan (KPN).
Ketua Dewan Pembina Yayasan Wiyata Dharma Soenarto menambahkan, Politeknik Bumi Akpelni tidak hanya mencetak lulusan yang memiliki ipteks dan skill, akan tetapi juga senantiasa mengikuti adanya perubahan regulasi. “Di era Revolusi Industri 4.0., sarjana kemaritiman dituntut dapat mengikuti perkembangan ipteks.” tegasnya.