Bertepatan Dies Natalis ke-19, Universitas Wahid Hasyim Semarang (Unwahas) menggelar tasyakuran dan Ground Breaking Pembangunan Gedung Dekanat di kampus I Sampangan, dihadiri oleh unsur Pembina dan Pimpinan Yayasan Wahid Hasyim beserta jajaran, Rektor, maupun tamu undangan lain yang berlangsung pagi tadi, Kamis (8/8).
Menurut Rektor Unwahas Prof. Dr. Mahmutarom, pembangunan gedung baru berlantai tujuh tersebut ditarget selesai dalam sebelas bulan ke depan, dengan peruntukan gedung Dekanat dan ruang kuliah.
“Selama ini Dekan-Dekan menyatu dengan kelas. Artinya, banyak kelas yang dimanfaatkan untuk ruang dekan. Dengan dipusatkannya di gedung ini, maka ke depan juga akan ada penambahan ruang kelas baru sebanyak delapan belas ruang kelas. Pembangunan di kampus I ini dengan pertimbangan masih terdapatnya lahan yang memungkinkan dapat dikembangkan, dan untuk pembiayaan dari pihak yayasan, karena memang ada biaya untuk keperluan ini.” ungkapnya
Ketua Yayasan Wahid Hasyim Prof. Dr. Noor Achmad menambahkan, saat ini pihak yayasan sedang melakukan pembangunan fisik, baik yang berada di kampus I Sampangan maupun kampus III di Gunungpati. Ditargetkan pada 2025 nanti seluruh fasilitas pembangunan fisik tersebut sudah selesai secara keseluruhan.
“Pembangunan gedung Rektorat, gedung Farmasi, gedung Fak. Pertanian, gedung PJKR, Masjid, Auditorium dll akan selasai 2025, dibangun di atas tanah seluas 20 hektar di kampus III Gunungpati.” paparnya
Terkait pembangunan fasilitas gedung oleh Unwahas, selama ini tidak menemuhi kendala. Menurut Prod. Dr. Noor Achmad segala sesuatunya dihadapi sebagai sebuah proses, Dalam proses tersebut ada yang lancar dan tidak lancar, namun hal tersebut tidak pernah kita anggap sebagai kendala.
Unwahas telah mencanangkan 25 tahunan pertama, yakni di 2025 nanti diharapkan menjadi universitas yang memiliki reputasi di tingkat nasional maupun internasional. Untuk itu, mencapai visi tersebut diperlukan percepatan Doktor untuk dosen, begitu pula jaringan kerjasama internasional, baik dengan lembaga universitas maupun non universitas. Pada aspek lain, Unwahas harus mulai banyak menerima mahasiswa asing.
“Kalau sekarang ini mahasiswa asing baru dari Afganistan, Irak, Thailand dan Philipina, ke depan diharapkan akan lebih banyak lagi dari negara lain, serta akan ada kelas internasional. Begitu pula mengenai kerjasama dibidang penelitian dan jurnal-jurnal, semoga dapat berkembang di 2025. ” harap Prof. Dr. Noor Achmad.